Mengenal Alat Musik Tradisional Kompang: Sejarah hingga Cara Memainkannya

Mengenal Alat Musik Tradisional Kompang: Sejarah hingga Cara Memainkannya

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Selasa, 17 Jan 2023 21:40 WIB
Alat musik tradisional melayu kompang. (Source: budaya-indonesia.org)
Alat musik tradisional melayu kompang. (Source: budaya-indonesia.org)
Medan -

Alat musik tradisional kompang merupakan jenis musik tradisional masyarakat Melayu. Bentuk kompang sendiri mirip dengan rebana.

Secara penggolongan alat musik, kompang masuk dalam alat musik membranophone serta dikelompokkan dalam alat musik gendang. Dahulu kala, musik kompang merupakan seni pertunjukan yang bernapaskan Islam, yang ditampilkan dalam upacara perkawinan, khitanan, muharam, akikahdan sebagainya.

Selain itu, musik kompang juga dijadikan sebagai seni pertunjukan hiburan masyarakat. Lantas bagaimanakah sejarah alat musik kompang dan bagaimana perkembangannya saat ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Alat Musik Tradisional Kompang

Mulanya, kompang merupakan alat musik dari Arab. Pada zaman Kesultanan Malaka, pedagang India muslim yang menganut beberapa kebudayaan Arab masuk ke Melayu dan mulai memperkenalkan alat musik kompang. Dalam sejarahnya, kesenian kompang termasuk musik tradisi.

Di Bengkalis, Riau, kesenian kompang masih sangat dilestarikan. Bahkan hampir di setiap kecamatan, kesenian kompang masih dimainkan. Menurut Ruseli (2017) sakingmelekatnya kompang terhadap masyarakat Melayu, sampai ada perkataan "di mane ade orang Melayu, di situ ade kompang" .

ADVERTISEMENT

Terkait struktur kompang sendiri terbagi menjadi dua bagian. Bagian yang dilapisi kulit merupakan bagian muka dari kompang. Biasanya, kulit yang digunakan sebagai bagian muka berasal dari kulit kambing betina. Namun, pada era sekarang kompang dibuat banyak menggunakan kulit kerbau atau getah sintetis.

Sedangkan sedaka atau penegang merupakan bagian kedua kompang. Bagian kedua biasanya terbuat dari rotan. Dari bagian inilah yang akan menentukan merdunya suara kompang ketika dimainkan.

Kompang dalam masyarakat Melayu dapat diartikan sebagai kekayaan budaya. Sebab menurut Zainuddin (2017), jika musik kompang ditiadakan dalam suatu upacara atau perhelatan adat, maka serasa ada sesuatu yang kurang dan tidak sempurna, walaupun menggunakan alat musik lain untuk menambah kemeriahan acara adat tersebut.

Fungsi Kompang

Dalam sejarahnya, fungsi kompang adalah seni pertunjukan yang bernafaskan Islam. Kompang dulunya biasa ditampilkan dalam upacara perkawinan, khitanan, muharam, akikah dan sebagainya.

Namun saat ini, kompang banyak dimainkan tak hanya sekadar acara yang bersifat resmi.

Cara Memainkan Kompang

Kesenian kompang pada umumnya diiringi dengan nyanyian atau lagu seperti selawat. Tekong merupakan pimpinan dalam permainan kompang. Dengan tanda-tanda dari tekong, maka kesenian kompang dapat berjalan.

Selain itu, permainan kompang juga memperhatikan posisi sang pemain. Apabila pemain kompang duduk bersila atau duduk di atas kursi berarti kompang kompang dimainkan dalam acara berzanji.

Sementara itu, apabila posisi pemain kompang berjalan mengiringi berarti kompang dimainkan dalam acara pernikahan atau pawai penyambutan tamu.

Nah, itulah seputar alat musik tradisional kompang yang sangat kaya akan makna dalam masyarakat Melayu.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads