Mengenal Tradisi Marbinda Masyarakat Batak Toba Jelang Natal

Mengenal Tradisi Marbinda Masyarakat Batak Toba Jelang Natal

Goklas Wisely - detikSumut
Senin, 19 Des 2022 16:47 WIB
Ilustrasi model pohon Natal
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/fazeful)
Medan -

Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan yang dilakukan oleh masyarakat Batak Toba untuk menyambut perayaan hari Natal. Tradisi itu diturunkan secara turun temurun oleh leluhur masyarakat Batak Toba.

Direktur Batakologi Universitas HKBP Nommensen, Manguji Nababan mengatakan Marbinda biasanya digelar pada 24 Desember atau sehari jelang perayaan Natal.

"Selain menyambut hari Natal, ada juga sebagian masyarakat yang Marbinda di momen menyambut Tahun Baru dan perayaan Hari Paskah," kata Manguji kepada detikSumut, Senin (19/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manguji menjelaskan biasanya Marbinda digelar oleh masyarakat Batak di dalam suatu daerah tempat tinggal. Dia menjelaskan biaya Marbinda dikumpulkan selama satu tahun secara bersama-sama.

"Nah, tapi kalau zaman dahulu, ketika saya masih anak-anak, pembayaran Marbinda itu padi dan diberikan di masa panen, sekitar Juni. Tapi sekarang model pembayaran Marbinda sudah dihitung dengan uang," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Ada pun hewan yang biasanya disembelih berkaki empat, misalnya babi dan kerbau. Pemilihan hewan itu berdasarkan keputusan bersama. Tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang.

Ia mengatakan tradisi Marbinda mengajarkan beragam nilai - nilai bagi masyarakat Batak Toba, seperti kebersamaan, senasib sepenanggungan, keadilan, dan lainnya.

"Sebelum mulai acara Marbinda itu biasanya diawali dengan menyampaikan kata-kata ajakan untuk bersatu dan menjelaskan bagaimana proses menuju hari H. Ada berdoa bersama juga. Jadi ada fungsi religinya," jelasnya.

"Nah, itu nanti daging hewan yang disembelih akan dibagi rata. Sehingga mengajarkan bagaimana menciptakan rasa keadilan, melatih tidak ada korupsi, dan merawat kebersamaan," tutupnya.




(astj/astj)


Hide Ads