Ulos dan Artefak Kuno Dipamerkan Diacara The Batak Culture Exhibition

Ulos dan Artefak Kuno Dipamerkan Diacara The Batak Culture Exhibition

Kartika Sari - detikSumut
Sabtu, 24 Sep 2022 02:20 WIB
Potret Desainer Torang Sitorus saat mengenalkan Artefak kuno dalam event The Batak Culture Exhibition. Foto: Kartika Sari/detikSumut
Foto: Potret Desainer Torang Sitorus saat mengenalkan Artefak kuno dalam event The Batak Culture Exhibition. Foto: Kartika Sari/detikSumut
Medan -

Torang Sitorus merayakan 20 tahun berkarya sebagai desainer kondang Indonesia. Pagelaran bertajuk The Batak Culture Exhibition ini akan menampilkan koleksi ulos dan artefak kuno koleksi Torang.

"20 tahun perjalanan saya berkarya. Saya membawa teman-teman untuk menelusuri lebih jauh tentang Batak. Disini kita lihat ada banyak artefak yang saya koleksi. Kemudian juga ada beberapa kain yang diinstalasi dengan baik, pewarnaan alam yang saat ini sedang tren. Kain ini tidak kalah bagus dengan kain Nusantara lainnya," ungkap Torang saat press conference, Jumat (23/9/2022).

Dikatakan Torang, dirinya juga mengklaim bahwa saat ini kain Ulos menjadi kain Nusantara yang diburu oleh banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kain ulos kita paling dicari di Indonesia. Kita sudah bisa melampaui Sumba, bisa saya bilang Ulos nomor 1 di Indonesia. Ini terbukti dari transaksi di Sarinah, Ulos melampaui berpuluh kali lipat kain tenun yang lain. Jadi ada tren warna pada tahun 2024 warna alam tapi tetap kekinian," kata Torang.

The Batak Culture Exhibition digelar pada Sabtu (24/9/2022) mulai pukul 18.00 WIB di Tiara Convention Centre Medan yang akan membuat tamu terpukau dengan koleksi artefak yang bahkan sudah begitu jarang ditemukan saat ini.

ADVERTISEMENT

"Di Toba itu setelah ada elpiji, semua masyarakat beralih kesana dan sudah meninggalkan sistem pengasapan. Saya baru beli satu hombung (tempat penyimpanan beras) yang nilainya Rp 150 juta yang saya beli dari kolektor asing. Begitu saya kumpulkan dan mungkin sudah ada belasan, bayangkan sudah berapa banyak yang saya habiskan untuk menyelamatkan benda-benda ini," ujarnya.

Saat memasuki venue, tamu akan disuguhkan dengan beragam artefak kuno yang berusia ratusan tahun mulai dari topeng kuno, kain-kain tradisional kuno.

"Sebut saja Garung-garung, yaitu sebuah tabung dari bambu dililit (dirompu) dengan rotan agar tidak mudah pecah, tutupnya dibuat dari kayu dan digunakan sebagai tempat air minum. Kemudian tentang gorga yang merupakan ragam seni hias masyarakat Batak Toba. Gorga dapat berupa seni ukir, pahat maupun lukis. Media tempat gorga itu lazim ditemukan dinding rumah, pustaha laklak, sarkofagus (kubur batu) hombung, peti mati dan lainnya. Beberapa dari artefak itu, dipresentasikan dengan baik dalam pameran ini," jelas Torang.

Tak hanya itu, Torang juga menggelar Fashion Show bersama desainer nasional, diantaranya Wieke Dwiharti dari Jakarta. Kemudian juga ada karya desainer Irma Siregar, Anto Sibarani, dan Isye Siregar.

Para desainer ini menampilkan ulos yang dirancang dengan modern dengan paduan warna yang cocok digunakan di era modern.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads