Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Bimo Wijayanto menyebut sudah melakukan pemecatan terhadap 26 pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pemecatan yang dilakukan selama kepemimpinannya sejak Mei 2025 berkaitan dengan integritas pegawai.
Tidak sampai di situ, Bimo menyebut ada 13 pegawai lainnya juga sedang dalam proses pemberhentian. Langkah pemecatan diambil tanpa pandang bulu untuk menjaga integritas.
"Dapat kami laporkan, kami dengan sangat menyesal sudah memecat 26 karyawan, kemudian hari ini di meja saya tambah lagi 13," ujar Bimo dikutip detikFinance dari Antara, Selasa (7/10/2025).
Bimo menyebut, langkah bersih-bersih ini merupakan prioritas untuk menjaga kepercayaan wajib pajak. Bimo menyebut langkah ini diambil agar DJP jadi institusi yang lebih profesional dan humanis.
"Seratus rupiah saja ada fraud yang dilakukan oleh anggota kami, akan saya pecat. 'Handphone' saya terbuka untuk 'whistle blower' dari Bapak, Ibu dan saya jamin keamanannya," tutur Bimo.
"Saya sebagai pimpinan yang menginjak bulan keempat di Direktorat Jenderal Pajak ingin menegaskan bahwa kami terus berbenah, terus membenahi diri, terus membersihkan institusi kami," imbuhnya.
Bimo mengungkap kepercayaan adalah modal sosial paling berharga dalam sistem perpajakan modern. Tanpa kepercayaan, kepatuhan sukarela akan sulit terbentuk.
"Tanpa kepatuhan sukarela, negara akan mengalami penurunan efektivitas di dalam pengumpulan penerimaan negara. Oleh karena itu, bagaimana upaya kami membangun dan terus menjaga kepercayaan wajib pajak, merupakan prioritas utama yang harus kita sama-sama upayakan," ujar dia.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video: DJP Sebut PPN 12% Atas Transaksi QRIS Tak Dibebankan ke Konsumen"
(afb/afb)