KFC Rugi Rp 138 M di Semester I 2025

KFC Rugi Rp 138 M di Semester I 2025

Andi Hidayat - detikSumut
Rabu, 06 Agu 2025 23:20 WIB
Workers work at an empty Kentucky Fried Chicken (KFC) restaurant as a result of the boycott of Western brands in Egypt due to the Israeli bombardment in Gaza amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Cairo, Egypt, November 20, 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Medan -

Emiten pengelola KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), tercatat mengalami kerugian hingga Rp 138 miliar lebih pada semester I tahun 2025. Meski masih merugi, laba bruto KFC justru naik di paruh pertama tahun 2025.

Dikutip detikFinance dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/8/2025), rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 138,75 miliar. Jumlah kerugian tersebut turun sekitar 60% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 348,83 miliar.

KFC Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp 2,40 triliun sepanjang semester I 2025, atau turun sekitar 3,12% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 2,48 triliun. KFC juga mencatat penurunan beban pokok penjualan di semester I 2025 menjadi sebesar Rp 961,44 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,05 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, laba bruto KFC naik menjadi Rp 1,44 triliun di semester I 2025, dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,42 triliun. Total aset KFC juga tercatat naik di semester I 2025, yakni sebesar Rp 4,10 triliun dari paruh pertama 2024 sebesar Rp 3,52 triliun.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk total liabilitas, tercatat sebesar Rp 3,97 triliun di semester I 2025, naik jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 3,40 triliun. Kemudian untuk total ekuitas sebesar Rp 129 miliar di paruh pertama tahun 2025.

Untuk diketahui, emiten pengelola KFC ini tercatat menerima sejumlah fasilitas kredit dari perusahaan milik konglomerat kakap. Berdasarkan catatan detikcom pada 28 Mei lalu, perseroan tercatat menerima suntikan modal sebesar Rp 40 miliar dari emiten Grup Salim PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Kemudian, Fast Food juga menerima fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar-besarnya senilai Rp 925 miliar. Fasilitas kredit ini terbagi menjadi tiga perjanjian, yakni Perjanjian Kredit Investasi Refinancing, Kredit Term Loan, dan Kredit Modal Kerja Non Rekening Koran, dan Akta Perjanjian Gadai atas Rekening.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads