Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sumatera Utara mengalami kontraksi pada semester I. Tercatat, pendapatan APBN mengalami kontraksi sebesar 16,51%.
"Paruh pertama tahun 2024, pendapatan APBN di Sumatera Utara mencapai Rp 14,26 triliun. Angka ini menunjukkan kontraksi sebesar 16,51% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy)," ungkap Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumatera Utara Arridel Mindra, Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan data Kemenkeu Sumut, Penerimaan pajak hingga akhir Juni 2024 adalah sebesar Rp 15,03 triliun. Ini berarti realisasi penerimaan pajak mencapai 38,42% dari target yang telah ditetapkan. Jenis pajak dengan pertumbuhan tertinggi adalah jenis pajak PPh Final dengan pertumbuhan sebesar 28%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai juga menunjukkan hasil yang positif. Penerimaan Bea Masuk hingga Juni 2024 mencatat pertumbuhan 176,61% (yoy), dengan realisasi penerimaan sebesar Rp 848,45 miliar dari target Rp 1,59 triliun, atau 53,24% dari target APBN 2024.
Adapun penerimaan Bea Keluar dan Cukai juga mengalami pertumbuhan signifikan, masing- masing sebesar 58,50% dan 41,15% (yoy). Bea Masuk didominasi oleh produk-produk seperti beras, gula, dan ubin & paving, sementara Bea Keluar terutama berasal dari produk kelapa sawit (CPO) dan kayu serta kulit.
Lebih rinci, belanja negara di Sumatera Utara pada Semester I Tahun 2024 tercatat sebesar Rp 31,99 triliun, meningkat sebesar 15,47% (yoy). Belanja Pemerintah Pusat di Sumatera Utara mencapai Rp10,97 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada Belanja Barang yang mencapai 37,44% (yoy).
Diketahui, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) terealisasi sebesar Rp 21,03 triliun, atau 47,58% dari pagu yang telah ditetapkan, dengan pertumbuhan sebesar 13,08% (yoy). Namun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik mengalami kontraksi sebesar 47,87% (yoy).
Sementara itu, penyaluran KUR di Sumatera Utara pada Semester I Tahun 2024 menunjukkan tren positif dengan total penyaluran mencapai 33,80% dari plafon penyaluran dan 112,15% dari target debitur baru.
Baca juga: Hore, Gaji PNS Dipastikan Naik Tahun Depan! |
"Penyaluran terbesar berada di Kota Medan, yang mendominasi sektor perdagangan besar dan eceran serta pertanian. Sektor-sektor ini menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan ekonomi mikro di Sumatera Utara," ujarnya.
Secara keseluruhan, Arridel Mindra menyatakan bahwa kinerja APBN di Sumatera Utara pada Semester I Tahun 2024 menunjukkan hasil yang positif di beberapa sektor, meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai target pendapatan.
"Upaya peningkatan penerimaan melalui pajak, kepabeanan, dan cukai harus terus diakselerasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Proyek-proyek strategis nasional dan penyaluran KUR serta UMi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara. Peningkatan infrastruktur dan pengelolaan keuangan yang efisien akan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumut," pungkasnya.
(afb/afb)