Pegawai Swasta Lebih Banyak Jadi Investor Dibanding Pengusaha di Sumut

Pegawai Swasta Lebih Banyak Jadi Investor Dibanding Pengusaha di Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 18 Jul 2024 14:47 WIB
Ilustrasi pasar saham
Foto: Shutterstock
Medan -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan ada 583.449 akun investor di Sumut hingga April 2024. Dari jumlah itu, investor dari pekerja swasta menguasai pasar tersebut.

"Jumlah rekening Single Investor Identification (SID) terbanyak di Sumatera Utara terdapat pada pegawai swasta, yang mencakup 36,25 persen dari total rekening SID. Ini menunjukkan bahwa pegawai swasta memiliki minat yang tinggi terhadap investasi dan partisipasi aktif di pasar keuangan," ungkap Kepala Kantor OJK Sumut Khoirul Muttaqien, Kamis (18/7/2024).

Selain itu, pelajar juga ikut mendominasi dengan pangsa 22,91 persen. Khoirul menyebutkan keterlibatan pelajar ini mengindikasikan adanya kesadaran dan keterlibatan yang meningkat di kalangan generasi muda dalam kegiatan investasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pengusaha menempati urutan ketiga dengan pangsa 15,76 persen, mencerminkan partisipasi yang signifikan dari sektor bisnis dalam investasi.

Dalam konteks instrumen investasi, OJK mencatat reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak mencapai 549.364, sementara instrumen dengan pertumbuhan rekening tertinggi adalah saham sebesar 21,47 persen yoy.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Khoirul menyebutkan jumlah saham yang dimiliki oleh investor (kepemilikan saham) di Sumatera Utara mengalami kontraksi -0,08 persen secara yoy.

Dilihat berdasarkan jenisnya, kepemilikan saham dari investor perorangan mengalami moderasi dengan pertumbuhan negatif 0,36 persen yoy. Sementara investor berjenis institusi/perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 1,39 persen yoy.

Kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada April 2024 cenderung termoderasi, terlihat dari besarnya total nilai transaksi jual dan beli saham yang mencapai Rp 6,76 triliun. Secara kumulatif pada Januari hingga April 2024, akumulasi nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp27,09 triliun, dengan rata-rata bulanan mencapai Rp 6,77 triliun.




(nkm/nkm)


Hide Ads