Dagang Lilin 20 Menit Sehari, Fransico Cuan Ratusan Juta per Bulan

Dagang Lilin 20 Menit Sehari, Fransico Cuan Ratusan Juta per Bulan

Tim detikFinance - detikSumut
Jumat, 12 Apr 2024 19:00 WIB
ilustrasi lilin aromaterapi
Ilustrasi lilin (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Pria asal Orlando, Florida, Amerika Serikat bernama, Francisco Rivera, berhasil meraup cuan ratusan juta rupiah dari bisnis lilin. Padahal Francisco hanya bekerja 20 menit sehari.

Selain menggeluti dunia bisnis, Franciso mengisi waktu luang dengan mengajar musik. Sesekali ia harus bekerja ekstra hingga dua jam untuk meneliti tren baru dan merancang desain produk baru.

Dilansir detikFinance dari CNBC Jumat (12/4/2024) lilin hasil produksi Franciso dijual di platform e-commerce Etsy. Toko online Rivera mencatatkan penjualan US$ 462.000 pada 2023 atau sekitar Rp 7,34 miliar per tahun (kurs Rp 15.900).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya jika dihitung per bulan, rata-rata penjualannya menyentuh US$ 38.500 atau sekitar Rp 612,15 juta. Mulanya Francisco bekerja paruh waktu untuk perusahaan bimbingan online Outschool. Namun, permintaan jasa terus menurun seiring dengan kembali normalnya aktivitas sekolah pasca pandemi COVID-19.

Terpaksa Rivera pun memutar otak untuk mencari penghasilan lebih. Ia lalu menemukan video YouTube tentang bisnis sampingan print-on-demand, yang mana penjual membuat desain untuk sejumlah produk seperti kaos hingga mug.

ADVERTISEMENT

Pelaku usaha ini memasang desain di Etsy hingga Amazon, lalu ketika ada pesanan dari konsumen mereka mencetak desain sesuai permintaan. Untuk produknya, Rivera memilih lilin organik berwarna netral dengan desain-desain jenaka.

Dari penghasilannya itu Riveria memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai guru bimbel online pada Desember 2023. Apalagi, 30% sampai 50% hasil penjualannya adalah berbentuk profit.

"Saya menghasilkan lebih banyak dari yang pernah saya dapatkan, dan bekerja lebih sedikit dan mendapatkan gaji lebih besar," kata pria 26 tahun ini.

Menurut Rivera keunggulan model ini adalah risikonya yang sangat rendah. Biaya layanan Etsy adalah US$ 0,20 untuk mencantumkan suatu produk. Lalu ia meminjam akun Canva orang lain dengan versi Pro berharga US$ 120.

Bahkan ia mengaku sebenarnya alergi terhadap lilin. Namun, ia melihat ada tren baru dalam bisnis print-on-demand dan langsung memanfaatkannya.

"Saya tidak terlalu bersemangat menjual lilin. Saya sebenarnya alergi terhadap mereka. Namun pada saat itu, lilin merupakan kategori baru dalam print-on-demand. Setelah menjelajahi katalog produk YouTube dan Printify, saya menyukai ide untuk membuat frasa cerdas untuk menggambarkan suatu produk, dan saya melihat banyak orang sudah menjual pakaian dan mug," tutupnya.




(astj/astj)


Hide Ads