KPPU Mulai Usut Penyebab Harga Beras Mahal, Bentuk Tim Khusus

KPPU Mulai Usut Penyebab Harga Beras Mahal, Bentuk Tim Khusus

Tim detikFinance - detikSumut
Rabu, 28 Feb 2024 22:20 WIB
Ilustrasi beras
Foto: Getty Images/surakit sawangchit
Jakarta -

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mulai melakukan pengusutan untuk mencari tahu penyebab mahalnya harga beras. Bahkan KPPU sampai membentuk tim khusus.

mengatakan telah membentuk tim khusus untuk mengusut masalah tingginya harga beras di pasar. Tim khusus ini bertugas mencari informasi hingga bukti dalam penindakan secara hukum jika terjadi pelanggaran.

"Kami sudah kemarin sudah di rapat komisi sudah memutuskan membentuk tim khusus," kata Anggota KPPU Hilman Pujana, Rabu (28/2/2024) dilansir detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim khusus itu, menurut Hilman, akan melakukan kajian untuk mengetahui penyebab harga beras mahal. Pengkajian itu juga melibatkan aparati penegak hukum.

"Jadi memang kita concern untuk beras ini dilakukan tim khusus antara tim kajian dan tim penegakan hukum. Jadi apapun hasil baik dari FGD, pengumpulan data nanti, akan bisa ditindaklanjuti, syaratnya kalau di kita kan kalau misalnya kita ketemu karena ada alat bukti, baru kita bisa naikkan ke proses penegakan hukum," tuturnya.

ADVERTISEMENT

KPPU sendiri belum bisa mengindikasikan soal kesengajaan pasokan beras oleh pelaku usaha. Untuk mengetahui itu perlu mencari informasi lebih lanjut.

"Misal untuk menahan pasokan kalau misal sengaja, para pelaku usaha menahan pasokan tentu barang di pasar akan hilang. Ini yang akan kita terus lakukan monitoring sampai ketemu barang buktinya," jelasnya.

Meski begitu, Hilman juga mengatakan pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan akan dugaan kartel terkait mahalnya harga beras.

Secara umum, pengertian kartel adalah pembentukan suatu kerjasama atau asosiasi antar pihak produsen demi menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi agar bisa memberikan batasan pada suplai produk dan persaingan bisnis.

"Kalau kita bicara indikasi kartel kan belum tentu, belum bisa kita simpulkan saat ini. Jadi kita proses pengumpulan data informasi ini jadi dasar kita, kita tak bisa simpulkan 'oh ini ada indikasi' di awal," pungkasnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads