BPS Catat Gandum Impor Senilai Rp 565 M Masuk ke Sumut

BPS Catat Gandum Impor Senilai Rp 565 M Masuk ke Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 22 Jan 2024 23:00 WIB
Ilustrasi biji gandum
Foto: Getty Images/iStockphoto/filipfoto
Medan -

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat adanya lonjakan drastis gandum impor pada November 2023 lalu. Nilai impor untuk kelompok gandum-ganduman mencapai Rp 565,6 miliar.

"Pada November 2023, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah gandum-ganduman sebesar US$ 25,76 juta (247,73%) menjadi US$ 36,1 juta atau Rp 565,6 miliar dari sebelumnya US$ 10,3 juta per Oktober 2023," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin, Senin (22/1/2024).

Dari angka tersebut, impor gandum-ganduman per November 2023 cukup naik drastis apabila dibandingkan dengan Oktober yang keluar dari peringkat 10 besar komoditi impor terbesar di Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS Sumut, jenis gandum dengan ekspor terbesar yakni jenis beras semi milled or wholly milled rice dengan nilai impor US$ 14 juta atau sebesar Rp 219,5 miliar per November 2023.

Adapun rincian berdasarkan negara impor, di antaranya ada impor terbesar berasal dari Myanmar sebesar US$ 5,6 juta atau Rp 87,7 miliar, Thailand sebesar US$ 4,55 juta atau Rp 71,3 miliar.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, jenis beras selanjutnya yang paling banyak diimpor yaitu broken rice atau beras patah yang digunakan sebagai bahan baku industri. Biasanya, broken rice digunakan untuk bahan baku pembuatan bihun.

Data BPS Sumut menunjukkan bahwa impor broken Rice ke Sumut pada November 2023 mencapai US$ 3,5 juta atau senilai Rp 54,8 miliar. Tercatat, Pakistan melakukan impor terbanyak untuk broken rice sebesar US$ 1,5 juta atau sebesar Rp 23,5 miliar.

Secara keseluruhan, impor asal Sumut per November 2023 tercatat sebanyak US$ 557 juta atau Rp 8,72 triliun, naik 17,7 persen dibanding Oktober 2023 sebesar US$ 473 juta atau senilai Rp 7,4 triliun.

"Nilai impor melalui Sumatera Utara November 2023 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$ 557,45 juta atau naik sebesar 17,70 persen dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar US$ 473,64 juta," ucapnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads