Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagut mencatat pengumpulan modal melalui emisi di pasar modal sebesar Rp 2,51 triliun. Pengumpulan ini melibatkan 10 perusahaan.
Adapun 10 perusahaan ini sebelumnya telah menjalani Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO). Kemudian ada 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 entitas usaha yang menjadi penerbit dalam skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding/SCF)
Pendanaan kolektif ini sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang menggairahkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi untuk dikembangkan di wilayah Sumatera Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data OJK Sumbagut, hingga Agustus 2023, tercatat ada sebanyak 530.683 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, mencerminkan pertumbuhan sebesar 27,95 persen yoy.
"Dalam konteks instrumen investasi, reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak, mencapai 498.317 SID dan bertumbuh tertinggi dibanding instrumen lainnya sebesar 30,19 persen yoy," ungkap Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.
Bambang menyebutkan kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada Agustus 2023 mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, terlihat dari besarnya nilai transaksi saham yang mencapai Rp 8,44 triliun sementara pada Juli 2023 sebesar Rp 8,38 triliun.
Di sisi likuiditas transaksi dalam rentang waktu Januari 2023 hingga Agustus 2023, akumulasi nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp 58,87 triliun, dengan rata-rata bulanan mencapai Rp 7,36 triliun.
(astj/astj)