Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagut mencatat nilai utang piutang dari perusahaan pembiayaan di Sumut terus naik. Tercatat, total piutang hingga Agustus 2023 mencapai Rp 21,51 triliun.
"Nilai utang piutang oleh perusahaan pembiayaan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hingga Agustus 2023 nilai piutang mencapai 23,91 persen yoy sementara naik dibanding Juli 2023 yang sebesar 23,2 persen dengan total piutang mencapai Rp 21,51 triliun," kata Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi, Senin (23/10/2023).
Bambang menyebutkan bahwa andil pembiayaan yang produktif terus mengalami kenaikan hingga mencapai 43,17 persen sementara pada Juli 2023 sebesar 42,54 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan dukungan dari pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing bertumbuh sebesar 20,77 persen yoy dan 16,10 persen yoy," ujarnya.
Sementara itu, risiko yang terkait dengan perusahaan pembiayaan tetap terkendali dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) yang turun menjadi 2,10 persen dari pada Juli 2023 tercatat sebesar 2,12 persen.
"Kinerja dari fintech peer to peer (P2P) lending pada Agustus 2023 terus menunjukkan pertumbuhan, dengan outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 26,62 persen yoy yang mencapai jumlah Rp 1,54 triliun," kata Bambang.
Sementara itu, risiko yang terkait dengan pembiayaan secara keseluruhan (TWP90) mengalami perbaikan dan tetap berada pada level yang aman yakni sebesar 1,93 persen sementara bulan Juli 2023 tercatat 2,43 persen," jelasnya.
Bambang membeberkan jika penyaluran pembiayaan atau pinjaman yang dilakukan oleh entitas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang berkantor pusat di Sumatera Utara terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Tercatat, Industri Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro (BWM) mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 6,55 persen yoy menjadi Rp 10,14 miliar pada bulan Agustus 2023.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan tercatat mencapai Rp 5,50 miliar dengan pertumbuhan 21,36 persen yoy.
Berdasarkan target demografi, LKM lebih mengarahkan fokusnya pada pengembangan komunitas berpendapatan rendah yang produktif, sehingga memiliki jumlah pembiayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan entitas finansial lainnya.
Sementara itu, Industri pergadaian di Sumatera Utara mencatatkan penambahan 2 entitas gadai swasta yang masing-masing diberikan izin resmi pada bulan Agustus 2023 (PT Abank Gadai Sumut) dan September 2023 (PT Corleone Gadai Sumatera).
"Penambahan ini menandakan perkembangan yang menggembirakan dalam pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kelompok dengan pendapatan menengah ke bawah di wilayah Sumatera Utara," ujar Bambang.
Saat ini, terdapat total 18 entitas pergadaian di Sumatera Utara yang terdiri dari 1 pergadaian pemerintah yang berkantor cabang dan 17 entitas perusahaan gadai swasta yang berkantor pusat.
Adapun total pinjaman yang diberikan telah mencapai Rp 4,02 triliun hingga bulan Agustus 2023. Nilai ini mengalami pertumbuhan sebesar 8 persen dibanding akhir tahun 2022.
(astj/astj)