Selamat (46) begitu cekatan saat mencari kerang dara di perairan hutan mangrove, tepatnya di kawasan Mangrove Young Panah Hijau Medan. Sesekali, ia tampak menyelam untuk menjaring kerang di dasar perairan.
Amat, panggilan akrabnya, tampak berpindah dari satu tempat di sekitaran mangrove dengan menggunakan perahu kayu. Cuaca terik tak menghadang dirinya untuk menyelam dengan hanya bermodal jaring.
"Saya sudah dari tahun 2012 melakukan budidaya kerang dara. Sebelumnya nelayan ikan di gabion, tapi sudah tidak lagi sejak mengurus kerang ini, karena kita lihat kerang ini lebih menjanjikan memang tidak instan tapi harus bersabar," ungkap Amat kepada detikSumut, Minggu (20/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sejam berkeliling, sedikit demi sedikit kerang dara terkumpul di perahu kayu tersebut. Ia pun mulai bergegas kembali ke daratan lantaran kondisi air sudah mulai naik akibat air pasang laut.
"Standarnya itu 80 butir dengan berat satu kilo sebesar tutup botol air mineral, itu layak untuk diangkat. Untuk usia yang diangkat itu tergantung, rata-rata usia 10 bulanan itu sudah bisa," ujarnya.
Seperti diketahui, budidaya kerang dara dari hutan mangrove juga sudah memenuhi standarisasi ekspor. Bahkan kerang ini sudah pernah dikirim ke Malaysia.
Ketua Asosiasi Petambak Kerang Maritim Indonesia (Aspek Marindo) Ikhfan Ahmad Nasution mengungkapkan bahwa saat ini pengiriman ekspor masih melalui Malaysia lantaran terkendala hubungan dengan buyer secara langsung.
"Saat ini kita sudah ekspor ke Malaysia, dari Malaysia itu lah baru nanti disebar ke Taiwan, China, dan sebagainya. Kenapa harus melalui Malaysia, karena saat ini kita belum ada link untuk langsung ke negara buyernya, jadi kita melalui Malaysia," tutur Ikhfan.
"Kita punya produk tapi produk ini belum bisa kita branding, terakhir punya Malaysia jadinya, Malaysia yang beli baru kemudian ekspor ke negara lainnya. Disini kita perlu perhatian pemerintah dari segi penjualan ini agar bagaimana bisa membuka jalan ekspor langsung ke negara pembeli," lanjutnya.
Diceritakan Ikhfan, kerang dara dari tambak hutan mangrove ini punya keunggulan lebih dibanding dari tangkapan laut. Cara penangkapan dan juga ekosistem membuat kualitas kerang berpengaruh baik dari segi daging maupun darahnya.
"Kerang di tambak ini mengandung darah lebih banyak, karena di luar negeri itu darahnya diambil untuk bahan baku kosmetik, sementara dagingnya itu seberapa persen aja dibuat ke restoran dan pengolahan pakan ternak. Kualitas darah dibudidaya seperti ini kualitasnya baik sehingga itulah yang mereka inginkan," kata Ikhfan.
"Nah kerang dara di tambak ini lebih punya ketahanan hidup dibanding laut karena diambil secara manual, itu dikutip sehingga lebih tahan lama jadi dari kualitas daging dan darah kerang dara di tambak lebih unggul," sambungnya.
Ikhfan menyebutkan bahwa sudah banyak nelayan yang mulai menambak dengan saat ini sudah ada sekitar 50 hektar tambak yang terdiri dari berbagai macam kepemilikan mulai dari kelompok hingga pribadi.
"Kalau usia panennya itu 10-12 bulan. Kalau hasilnya itu dari bibit dari 32 ribu butir per kilo, paling tidak pas panen kalau hidup semua minimal sekilo bisa mencapai hampir 3 ton dari sekilo. Tapi kalau dihitung setengah itu, sekitar 1,5 ton lah setahun. Nah, bibit ini kita beli per kaleng itu ada 10 kg. Paling tidak satu kaleng bisa hasilkan 5 ton, itu sudah kita pangkas separuh kehidupannya, tapi kalau bibit dan tanah bagus, bisa capai 80 persen kehidupannya," jelas Ikhfan.
"Jadi kalau main kerang ini, 30 persen saja dari bibit yang kita tanam itu hidup, kita sudah mendapat suatu keuntungan yang besar karena kita tidak beri dia makan tapi tergantung alam yang jadi faktor utama," lanjutnya.
Kualitas kerang dara yang bagus, Ikhfan menyebutkan tak terlepas dari peran hutan mangrove. Pohon-pohon bakau ini punya fungsi penting dalam menyaring kadar air maupun limbah yang masuk ke tambak.
"Di sini karena ada mangrove, jadi membantu pertumbuhan kerang karena berada di pinggir tambak. Nah ini menyaring kadar air yang masuk ke keramba dan menyaring sampah. Disini kami berkoordinasi dengan komunitas penggiat mangrove agar juga menjaga alam ini. Mangrove dan kerang ini punya hubungan baik lah untuk proses berkembang biak kerang ini," ucapnya.
(afb/afb)