Pengrajin cangkang ketupat, Syamsiah, merasa senang penjualannya laris jelang Idul Adha ini. Ia berjualan bersama puluhan pengrajin lainnya di Denai, dekat Persimpangan Pasar Sukaramai Medan.
"Alhamdulillah naik tahun ini, udah ada seribuan lebih cangkang ketupat yang dijual," ungkap Syamsiah kepada detikSumut, Rabu (28/6/2023).
Amatan detikSumut, Syamsiah begitu lihai merangkai daun kelapa menjadi cangkang ketupat, paling lama satu menit untuk menyelesaikan satu cangkang. Wanita 50 tahun ini menyebut dirinya mampu menyelesaikan 500 cangkang ketupat setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah puluhan tahun jualan ini jadi kalau sehari bisa sampai 500, terus ngerjain di tempat juga sambil nunggu pembeli," tuturnya.
Namun, Syamsiah mengaku saat ini cukup sulit mendapatkan bahan baku cangkang ketupat. Tahun ini, ia hanya mendapatkan empat bal, padahal biasanya ia mampu mendapatkan enam bal. Tak hanya susah didapat, namun harga daun kelapa juga ikut mahal.
"Barangnya itu dari Asahan tapi sekarang sudah susah. Biasanya ada itu kita beli dari pick up tapi sekarang udah payah, enggak kayak dulu. Sekarang juga mahal, dulu cuma Rp 100 ribu, sekarang harganya udah Rp 150 ribuan per balnya," jelas Syamsiah.
Walau begitu, Syamsiah mengaku tak menaikkan harga cangkang ketupat miliknya. Untuk seikat ketupat nasi, ia menjual seharga Rp 8.000 untuk 10 cangkang besar dan Rp 5.000 untuk 10 cangkang kecil.
"Nggak mau naikkan lah, biar aja untung sedikit tapi pelanggan kita tetap. Ada yang dari Karo sampai luar kota belinya di sini (simpang Pasar Sukaramai), karena kan di sini juga pusatnya," jelasnya.
Tak hanya Syamsiah, namun ada puluhan pengrajin cangkang ketupat yang telah berjualan secara turun temurun. Walaupun belum masuk hari besar, namun pengrajin ini tetap mendagangkan cangkang ketupat miliknya.
Beberapa pembeli juga tampak mendatangi pedagang cangkang ketupat lanngganannya. Diantaranya ada Wiwin, warga Medan yang tiap tahun membeli cangkang ketupat.
"Tiap tahun beli untuk masak ketupat sayur. Mau Idul Fitri atau Idul Adha kita selalu buat ketupat dari dulu di rumah. Belinya dua sampai tiga ikat karena kan juga ada lontong yang pakai daun pisang juga, tapi ketupat itu wajib ada," ucap Wiwin.
(dhm/dhm)