Pasca meredanya pandemi COVID-19, perlahan bisnis transportasi yang sempat terpuruk mulai kembali bangkit. Di kuartal III tahun ini, aktivitas bisnis transportasi diprediksi menembus Rp 13 triliun.
Ekonom Sumut Gunawan Benjamin memprediksi perputaran uang akan meningkat saat libur panjang dalam waktu dekat ini. Ada beberapa sektor yang naik seperti perusahaan jasa, transportasi, hingga penyedia makanan dan minuman.
"Perusahaan penyelenggara jasa termasuk di dalamnya perusahaan travel masih mampu tumbuh baik. Untuk wilayah Sumatera Utara secara nominal di kuartal kedua bisa mencapai lebih dari Rp 2,83 triliun," ujarnya, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Libur panjang Idul Fitri dan cuti bersama Idul Adha yang menjadi penyumbang terbesar kegiatan perusahaan jasa di kuartal kedua tahun ini," lanjut Gunawan.
Bisnis transportasi di Sumatera Utara berpotensi naik signifikan di kuartal ketiga. Gunawan menyebutkan, selain belanja untuk perusahaan penyedia jasa wisata, jasa transportasi juga berpeluang mengalami kenaikan.
"Yang paling terlihat dari jasa transportasi ini adalah belanja bahan bakar minyak (BBM) yang berpeluang mengalami peningkatan. Di kuartal ketiga tahun ini perusahaan jasa transportasi dan pergudangan berpeluang mencetak aktivitas bisnis secara nominal sebesar Rp 13 triliun," ujarnya.
Kemudian, Gunawan juga membeberkan untuk usaha penyediaan akomodasi makanan dan minuman, berpeluang tetap tumbuh.
"Namun angka pertumbuhannya tidak akan sebaik perusahaan jasa seperti perusahaan travel. Diperkirakan perusahaan tersebut akan menghasilkan aktifitas bisnis secara nominal sekitar Rp 5,3 triliun di kuartal kedua tahun ini," jelasnya.
Terkait hal ini, Gunawan menilai kebijakan pemerintah yang menetapkan cuti bersama Idul Adha tahun ini, memang sangat berpeluang mendorong geliat belanja masyarakat.
"Terlebih motor penggerak ekonomi dari sisi pengeluaran lebih setengahnya disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga. Dari hasil studi yang saya lakukan, memang terjadi penurunan belanja pada sejumlah kebutuhan sandang, makanan/minuman (kue kering/sirup), hingga renovasi rumah menjelang perayaan Idul fitri kemarin," kata Gunawan.
Selengkapnya Baca Halaman Berikutnya....
Namun begitu, Gunawan melihat masyarakat masih memiliki keinginan berlibur yang tinggi, yang tercermin dari alokasi pengeluaran untuk mudik serta berlibur.
"Nah liburan Idul Adha tahun ini akan jadi ujian yang akan menunjukkan bagaimana daya beli masyarakat nantinya. Sejauh ini daya beli masyarakat Sumut terpukul oleh inflasi yang tinggi sebelumnya. Dan diperburuk dengan harga komoditas yang mengalami penurunan, melemahnya pendapatan masyarakat pekerja di sektor informal, serta masyarakat yang kehilangan pendapatan akibat dirumahkan oleh perusahaan," ucapnya.
"Saya berharap PDRB Sumut mampu tumbuh di atas 1% secara kuartalan. Meskipun sejauh ini hitung hitungan saya menunjukkan kalau PDRB Sumut akan tumbuh dalam rentang 0,7 persen hingga 1 persen. Mudah mudahan saja libur panjang Idul Adha tahun ini menjadi pembeda, namun kita lihat saja nanti," pungkasnya.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)