KAI Kurangi Perjalanan KA Babaranjang Atasi Kemacetan di Muara Enim

Sumatera Selatan

KAI Kurangi Perjalanan KA Babaranjang Atasi Kemacetan di Muara Enim

Prima Syahbana - detikSumut
Rabu, 26 Apr 2023 14:54 WIB
Pertemuan Kapolda Sumsel dan Kadivre III PT KAI Palembang untuk membahas kemacetan di Muara Enim. (Prima Syahbana/detikSumut)
Pertemuan Kapolda Sumsel dan Kadivre III PT KAI Palembang untuk membahas kemacetan di Muara Enim. (Prima Syahbana/detikSumut)
Palembang -

PT KAI Divre III Palembang akan mengurangi volume perjalanan kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang). Keputusan ini diambil untuk mengatasi kemacetan yang ada di Muara Enim.

"Untuk mengatasi kemacetan di perlintasan, kita sudah coba mengurangi (KA angkutan batu bara) sampai dengan tanggal 2 Mei nanti," kata Executive Vice President PT KAI Divre III Palembang, Yuskal Setiawan saat menerima kunjungan Kapolda Sumsel, Irjen A Rachmad Wibowo di kantornya, Rabu (26/4/2023).

Di hadapan Kapolda Sumsel, Yuskal mengatakan jika pihaknya saat ini hingga tanggal 2 Mei 2023 mendatang, mengurangi setidaknya ada 20 perjalanan KA Babaranjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikurangi 20 perjalanan KA batu bara, terus pada waktu-waktu yang tertentu kita juga menghentikan untuk bisa mengurai kemacetan dengan menyetop dulu jam perjalanan," jelasnya.

Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo menjelaskan kedatangannya untuk menyampaikan keluhan pemudik ke PT KAI. Sebab, masyarakat mengeluh lamanya waktu perjalanan dengan kendaraan dari Palembang ke Muara Enim dengan memakan waktu sampai 8 jam.

ADVERTISEMENT

"Kita lakukan ini terkait adanya keluhan masyarakat yang harus menempuh waktu delapan jam untuk bisa sampai ke Muara Enim," kata Irjen Rachmad.

Selain karena intensitas KA Babaranjang yang tak dikurangi, Kapolda juga mengakui kemacetan juga disebabkan oleh tingganya volume kendaraan dan juga ada beberapa titik jalan rusak berlubang dan bergelombang di perlintasan kereta api, sehingga pemudik harus memperlambat laju kendaraan.

"Setelah kita bahas, kemacetan itu disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama adalah perlintasan kereta api di seluruh Sumatera ada 200, perlintasan yang melintas di jalan raya itu ada 34, untuk lintasan dari Muara Enim ke Prabumulih kurang dari 34 ditambah lagi dengan tingginya volume kendaraan arus mudik dan arus balik yang diprediksi puncaknya mulai dari hari ini sampai tanggal 29 nanti, kemudian ada sedikit jalan berlubang bergelombang, pada setiap lintasan menyebabkan kendaraan mengurangi kecepatan," katanya.

Bahkan, di samping itu Kapolda juga mengungkapkan penyebab lain terjadinya kemacetan karena ada beberapa pengendara yang tidak sabaran sehingga nekat mengambil jalur yang berlawanan arah dan membuat kemacetan bertambah parah.

"Ada juga perilaku masyarakat atas pengendara yang tidak tertib, di mana setiap perlintasan KA tersebut masyarakat mengambil jalur yang berlawanan, sehingga begitu perlintasan (palang pintu) dibuka terjadi saling mengunci antara mobil yang memotong jalur dengan mobil dari jalur seberangnya," bebernya.

Sebelumnya, polisi menuding PT KAI sulit diajak koordinasi untuk mencegah kemacetan di perlintasan kereta api di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Muara Enim, Sumsel. KAI menyebut, banyaknya kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang beroperasi memang untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.




(astj/astj)


Hide Ads