Kereta Bikin Macet di Muara Enim, Polisi: KAI Susah Diajak Koordinasi

Sumatera Selatan

Kereta Bikin Macet di Muara Enim, Polisi: KAI Susah Diajak Koordinasi

Prima Syahbana - detikSumut
Senin, 24 Apr 2023 22:32 WIB
Macet terjadi di Muara Enim karena banyak kereta api babaranjang yang lewat
Foto: Macet terjadi di Muara Enim karena banyak kereta api babaranjang yang lewat (Istimewa)
Muara Enim -

Kepadatan arus lalu lintas tak terhindarkan di ruas jalan lintas tengah Sumatera di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Hal itu dikarenakan padatnya jadwal kereta api batubara rangkaian panjang (babaranjang) yang melintas di sejumlah ruas jalan tersebut.

"Tingginya intensitas pengguna jalan lintas Palembang-Muara Enim, apalagi pada saat arus balik mudik tahun 2023 membuat beberapa jalur perlintasan kereta api rawan macet yang disebabkan frekuensi angkutan batubara dengan menggunakan KA babaranjang menjadi salah satu faktor pemicu kemacetan," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi dikonfirmasi detikSumut, Senin (24/4/2023).

Andi yang langsung terjun ke lokasi itu mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk sama-sama mencarikan solusi ke depannya. Menurutnya, jangan hanya angkutan berat batubara yang berhenti melintas di masa-masa mendekati Hari Raya Idul Fitri baik sebelum maupun sesudahnya, akan tetapi KA babaranjang juga harus diatur karena hajat hidup orang banyak paling prioritas di masa seperti ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari siang sampai dengan sore ini sudah beberapa kali babaranjang kita hentikan, harus mengikuti arahan kita, kepentingan publik paling prioritas," ungkap Andi.

Bersama dengan jajaran Satlantas Polres Muara Enim, lanjutnya, dia di sana melakukan pengaturan lalu lintas dengan melaksanakan rekayasa jalan yaitu contraflow arus balik agar kemacetan segera terurai.

ADVERTISEMENT

"Perlintasan Kereta Api di daerah Ujan Mas babaranjang menjadi lokasi macet baru juga akibat KA babaranjang, kami harap ke depannya ini menjadi perhatian PT KAI. Kasihan masyarakat yang mau merasakan nikmatnya hari raya, hanya menikmati kemacetan di jalur lintas tengah wilayah Kabupaten Muara Enim," imbuhnya.

Andi pun mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan pada perlintasan sebidang rel kereta api agar tidak saling mendahului.

Baca selengkapnya di halaman berikut.....

AKBP Andi Supriadi mengakui sulit berkoordinasi dengan pihak PT. KAI untuk bekerja mengatasi kemacetan di perlintasan rel kereta api karena intensitas perjalanan KA babaranjang yang tak dikurangi.

"PT KAI selama ini sulit diajak koordinasi. Baik keranjang sampah, masyarakat pengguna jalan dan polisi yang turun ke lapangan menerima dampaknya," ungkap Andi.

Andi mengaku, pihaknya telah memohon bantuan sejak 15 April 2023 lalu yang ditujukan ke Kapala KAI Divre II Palembang agar dapat mengururangi volume angkutan babaranjang. Sayangnya, surat tersebut seakan seperti diabaikan oleh pihak KAI.

"Sudah saya sampaikan tanggal 15 April ke Kadivre III Palembang. Saya ajak turun ke lapangan nggak pernah ada responnya. Tapi ya masih sama saja perubahan hampir nggak ada," kata Andi.

Meski begitu, katanya, hingga saat ini pihaknya terus berupaya mengurai kemacetan di sejumlah titik perlintasan KA di Jalinteng Muara Enim. Hanya saja, ia mempertanyakan tindak lanjut pihak KAI sehingga pada hari ini ia pun kembali melayangkan permohonan, namun Andi mengaku tetap nihil respon dari KAI.

"Ini puncak saya sudah agak strength, terpaksa saya hentikan kereta babaranjang lebih dari satu jam karena kemacetan sudah tidak terkendali lagi. Makanya saya bingung tindak lanjut mereka apa? saya bilang kurangi volume pengangkutan katanya yang memutuskan pusat PT KAI yang di Bandung. Seakan-akan kejar target tiap hari," katanya.

"Sampai petugas palang Pintu KA saya marahin tadi, di telepon dari unit yang mengatur tiap perlintasan, saya yang angkat, saya bilang hentikan babaranjang lewat, kepentingan masyarakat banyak prioritas. Tiap kali bunyi telepon, saya yang angkat lagi, saya bilang nggak boleh melintas," katanya.

Menurut Andi, khusus di wilayahnya ada 6 titik perlintasan KA babaranjang. 3 titik di antaranya yang kerap memicu kemacetan, bahkan ada yang hingga terjadi sampai malam ini.

"Yang sering macet: Gelumbang, masih macet juga malam ini, padat merayap. Simpang Belimbing langganan tiap hari macet. Ujan Mas 2-3 hari macet. Kemudian di Gunung Megang ada 2 dan di Bantayang, katanya.

"Harusnya dari Kementrian Perhubungan melalui PT KAI juga memberlakukan sama dengan angkutan barang jelang dan sesudah hari raya. PT KAI penghasilannya 70 persen ada di Sumsel mengangkut batubara, sisanya angkutan penumpang di Jawa. Jadi libur nggak libur, lebaran nggak lebaran volumenya sama, tidak pernah memikirkan dampaknya ke masyarakat," jelas Andi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Penampakan Kemacetan di GT Kalitama Malam Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads