Hotel di Medan mengalami penurunan okupansi saat Ramadan. Okupansi hotel saat ini di bawah 50 persen, padahal biasanya okupansi hotel mencapai 60-70 persen.
"Saat ini okupansi turun. Kalau untuk kamar di city hotel ini berkisar di angka 40 persen kemudian kalau di daerah wisata ini 20-30 persen," ungkap Ketua Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Denny S Wardhana kepada detikSumut, Selasa (28/3/2023).
Denny menyebutkan penurunan okupansi kamar ini sudah menjadi tren setiap tahunnya selama Ramadan. Bahkan, untuk jelang Lebaran akan terjadi peningkatan untuk di hotel yang berada di kawasan wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bulan puasa memang seperti ini. Nah kalau di City Hotel biasanya tidak terlalu tinggi karena mau Lebaran itu, karena lebih banyak itu di daerah wisata. Ini bisa dilihat saat H-7 untuk peningkatannya," ujarnya.
Sementara itu, Relation Manager Hotel Santika Medan Herry Wahyudi menyebutkan bahwa okupansi hotel Santika dalam sepekan terakhir hanya 30-40 persen saja.
"Okupansi hotel Santika dalam minggu pertama ini sebesar 30-40 persen. Karena tren orang Medan saat bulan Ramadan ini jarang staycation. Ada tampak penurunan okupansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," tutur Herry.
Namun begitu, Herry optimis lesunya okupansi ini hanya terjadi saat bulan Ramadan saja. Ia menyebut okupansi akan terdongkrak dengan event-event setelah Ramadan.
"Jadi pada bulan puasa ini semua okupansi itu low, jadi istirahat lah semua. Karena setelah bulan puasa akan banyak event nasional. Bulan 5 nanti akan banyak event hingga akhir tahun," pungkasnya.
(nkm/nkm)