Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras untuk periode Januari-April 2023 mencapai 0,51 juta ton. Hal ini menunjukkan ada kenaikan produksi dibanding tahun 2022 dengan periode yang sama.
"Potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 0,51 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 0,03 juta ton dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2022 yang sebesar 0,48 juta ton beras," ungkap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, Kamis (9/3/2023).
Nurul menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2022 Sumut sudah menghasilkan 1,2 juta ton beras. Nurul menyebut ada kenaikan hingga 4,21 persen dibanding tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Januari hingga Desember 2022 ada sebanyak 1,2 juta ton beras yang naik 48,44 ribu ton dibanding tahun 2021 yang hanya sebesar 1,15 juta ton beras," kata Nurul.
BPS juga mencatat luas panen padi di Sumut mencapai 411.46 hektare pada tahun 2022. Ia menyebut kenaikan luas lahan mencapai 6,76 persen dibanding tahun 2021.
"Pada tahun 2022 luas lahan panen mencapai 411.46 hektare, naik dibanding tahun sebelumnya sebesar 385.41 hektar," kata Nurul.
Sementara itu, produksi padi di Sumut sepanjang tahun 2022 ada sebanyak 2,09 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Ada kenaikan produksi sebanyak 0,08 juta ton atau 4,21 persen dibanding tahun 2021 yang hanya sebanyak 2 juta ton GKG.
"Produksi tertinggi terjadi pada bulan Maret 2022 sebanyak 0,26 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi di Desember 2022 yaitu sebesar 0,07 juta ton GKG," ujarnya.
Kemudian Nurul juga turut memprediksi produksi padi pada Januari-April 2023 ada sebanyak 0,89 ton GKG.
"Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 0,13 juta ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 0,76 juta ton GKG Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 0,89 juta ton GKG," tutur Nurul.
Nurul memprediksi akan ada kenaikan 0,05 juta ton GKG apabila dibandingkan pada tahun 2022 yang hanya memproduksi 0,84 juta GKG.
Nurul juga mencatat ada beberapa wilayah masih mengalami potensi produksi padi yang cukup besar, diantaranya ada Kabupaten Deliserdang sebesar 331.77 GKG pada tahun 2022, naik dibanding tahun 2021 sebesar 323.11 GKG.
Kemudian ada Serdang Bedagai sebanyak 298.31 GKG pada tahun 2022, naik dibanding tahun 2021 sebesar 270.21 GkG. Namun, Simalungun mengalami penurunan produksi pada tahun 2022 sebanyak 143.01 GKG, turun dibanding tahun 2021 yang berjumlah 162.41 GKG.
(afb/afb)