Perekonomian China Meningkat Buat Harga CPO di Sumut Melejit

Perekonomian China Meningkat Buat Harga CPO di Sumut Melejit

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 03 Mar 2023 19:37 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180  per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Ilustras sawit. (Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO)
Medan -

Harga CPO di Sumut dalam sebulan terakhir ini terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari kisaran harga 3.800 menjadi 4.300 ringgit Malaysia per tonnya.

"Kenaikan ini tentunya akan menjadi kabar baik bagi masyarakat khususnya petani di wilayah Sumatera Utara. Karena dari kenaikan harga CPO tersebut, harga TBS di tingkat petani sangat berpeluang untuk mengalami kenaikan," ungkap Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, Jumat (3/3/2023).

Gunawan menyebutkan, kenaikan CPO ini akan mendorong pendapatan para petani sawit. Bahkan diprediksi mampu menggerakkan perekonomian di Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan harga CPO mampu bergerak dalam tren naik nantinya. Karena sawit sangat potensial dalam menggerakkan perekonomian di wilayah Sumut," ujarnya.

Berdasarkan keterangan Gunawan, kenaikan harga TBS di Sumut ini lantaran pengaruh dari perekonomian China yang mulai membuat geliat ekspor kian tumbuh melesat.

ADVERTISEMENT

"Sejak China tidak memberlakukan lagi kebijakan pengetatan aktivitas masyarakatnya (lockdown), ekonomi China mengalami pemulihan. Akselerasi permintaan barang dari China juga mengalami kenaikan. Dan Sumut tentunya diuntungkan, karena ekspor ke China mengalami peningkatan. Mengingat secara kuantitas China masih menjadi negara tujuan ekspor Sumut," tutur Gunawan.

Melihat membaiknya perekonomian China yang membaik, Gunawan menyebutkan mampu mendorong kinerja ekonomi Sumut yang sebelumnya diprediksi melambat karena hambatan ekspor.

"Perlambatan kinerja ekonomi di wilayah Sumut bisa terkikis jika kinerja harga sawit mampu mengalami pemulihan secara berkesinambungan. Akan tetapi harapan tersebut masih belum begitu kuat indikasinya sejauh ini. Sekalipun ada potensi di mana geliat ekonomi China akan potensial mendorong pemulihan kinerja ekonomi di wilayah Sumut," kata Gunawan.

Seperti diketahui, harga TBS sawit di Sumut periode 1-7 Maret seharga Rp 2.840 per kg, naik Rp 127 dibanding periode lalu seharga Rp 2.712 per kg. Padahal, harga TBS sempat lesu yang hanya mencapai Rp 2.500 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, harga CPO dipatok seharga Rp 12.546, naik Rp 450 dibanding periode sebelumnya seharga Rp 12.096. Harga CPO ini mulai perlahan merangkak naik sejak awal tahun yang masih seharga Rp 11.451.

Selain itu, harga kernel pekan ini dipatok seharga Rp 5.827, naik Rp 151 dibanding periode sebelumnya seharga Rp 5.657.




(nkm/nkm)


Hide Ads