Kabupaten Pakpak Bharat menjadi daerah terendah pengguna QRIS di Sumut. BI Sumut mencatat hanya ada 637 merchant di daerah tersebut.
"Daerah Pakpak cuma 637 merchant. Ini daerah di luar Medan dan akan kita fokuskan untuk peningkatan penggunaan QRiS," ungkap Kepala BI Kpw Sumut Doddy Zulverdi, Selasa (28/2/2023).
Selain Pakpak Bharat, Doddy menyebutkan ada beberapa kabupaten dengan merchant yang masih rendah. Diantaranya ada Kabupaten Dairi sebesar 10.207 merchant, Kabupaten Tebing Tinggi sebesar 13.412 merchant, Kabupaten Serdang Bedagai sebesar dan 14.342 merchant.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu BI Sumut mencatat Kota Medan sebagai merchant terbanyak mencapai 445.227 merchant, Kabupaten Deliserdang sebanyak 126.626 merchant, Langkat sebanyak 26.752 merchant, dan Binjai sebanyak 25.909 merchant.
"Jika dilihat berdasarkan daerah penyebaran QRIS, Kota Medan dan Deliserdang cukup mendominasi dalam penggunaan transaksi digitalnya," ujarnya.
Sementara itu, pada triwulan IV 2022 tercatat ada sebanyak 8,1 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp 703 miliar, naik dibanding triwulan III 2022 untuk transaksi sebanyak 5,4 juta transaksi dengan nominal Rp 516 miliar.
BI Sumut juga mencatat merchant dengan pengguna QRIS terbanyak berasal dari usaha mikro sebanyak 607.292 merchant. Kemudian diikuti oleh usaha kecil sebanyak 234.861 merchant, usaha menengah sebanyak 47.858 merchant, usaha besar sebanyak 48.330 merchant.
BI Optimis dapat terus meningkatkan pengguna QRIS di Sumut. Hal ini dapat terlihat dengan realisasi merchant sebanyak 1.017.128 pengguna dengan melampaui target sebesar 980.000 pengguna.
Sementara itu, BI Sumut memiliki target pengguna baru 2023 di Sumut sebanyak 899.736 pengguna baru dengan menargetkan volume transaksi 25,4 juta transaksi.
(afb/afb)