Ruas Tol Stabat-Pangkalan Brandan Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Ruas Tol Stabat-Pangkalan Brandan Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 17 Feb 2023 21:40 WIB
Peta ruas tol Stabat- Pangkalan Brandan
Foto: Peta ruas tol Stabat- Pangkalan Brandan (Istimewa)
Medan -

Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat ini dikebut dan ditargetkan rampung pada tahun 2023 ini. Di antaranya jalan tol Kisaran ke Indrapura, Kuala Tanjung ke Pematang Siantar, dan Langkat ke Pangkalan Brandan.

"Progres saat ini Stabat-Pangkalan Brandan sudah kurang lebih 66 persen, Indrapura- Kisaran 70-an persen, Kuala Tanjung-Siantar juga 70-an persen. Semua harus sudah selesai tahun 2023," ungkap Project Director Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan PT Hutama Karya Hestu Budi, Jumat (17/2/2023).

Adapun untuk ruas tol Stabat-Tanjung Pura ditargetkan rampung pada Juli 2023 sepanjang 26,2 km pada seksi 2 dengan realisasi saat ini 71,09 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada seksi 3 untuk ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 18,9 km ditargetkan beroperasi pada Desember 2023 dengan realisasi fisik saat ini sebesar 44,9 persen.

"Stabat sampai Tanjung Pura sudah 71 persen, Tanjung Pura sampai Brandan sudah 44 persen. Dan ini semua harus selesai tahun 2023 ini, mudah-mudahan akan meningkatkan perekonomian di Sumut. Saat ini yang sedang kita kerjakan baru sampai ke Pangkalan Brandan, Pangkalan Brandan-Langsa masih harus menunggu lagi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Hestu kemudian menjelaskan bahwa untuk tol Stabat-Tanjung Pura memiliki 2 jembatan yaitu Jembatan Sei Wampu dengan bentang 230 meter dengan progres saat ini sudah mencapai 87 persen. Kemudian ada Jembatan Sei Batang Serangan sepanjang 178 meter dengan progres sepanjang 98 persen.

"Sei Wampu ini kita ketahui juga salah satu yang terbesar di Sumatera Utara ini. Sehingga dengan terbangunnya Stabat-Tanjung Pura dapat mengembangkan perekonomian," jelasnya.

Menariknya, Hestu menyebutkan bahwa apabila tol Stabat-Tanjung Pura rampung, detikers mampu menghemat waktu hingga 30 menit.

"Kalau saat ini Stabat-Tanjung Pura memakan waktu yang cukup lama mungkin satu jam lebih, nanti kalau melewati jalan tol akan lebih cepat dengan jarak 40km atau setengah jam ke Tanjung Pura dari Stabat," kata Hestu.

Sementara itu, Hestu juga mengakui bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan tol di antaranya kondisi tanah yang buruk.

"Kendalanya itu ternyata kondisi lapisan tanah lebih jelek dari yang diperkirakan, harus ada penanganan teknis untuk mengatasi itu. Itu memerlukan waktu dan biaya yang agak kesulitan di waktu. Kondisi tanah harus padat betul agar tidak bergelombang," pungkasnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads