Bank Indonesia Kpw Sumut memprediksi perekonomian di Sumut tahun 2023 tetap tumbuh namun melambat. Hal ini disebabkan dengan dampak pada kondisi ekonomi global.
"Untuk Sumut kami prediksi ekonomi masih dapat tumbuh positif dengan rentang proyeksi 3,9-4,7 persen, tapi akan agak melambat dibanding tahun 2022 sebesar 4,1-4,9 persen karena faktor dampak kondisi global khususnya permintaan ekspor tapi tidak terlalu dalam," kata Kepala BI Kpw Sumut Doddy Zulverdi, Rabu (25/1/2023).
Doddy menjelaskan, melambatkan kinerja ekspor ini lantaran dampak dari resesi negara tujuan ekspor. Adapun proyeksi ekspor tahun 2023 sebesar 0,90-1,70 persen, turun dibanding tahun 2022 sebesar 0,10-0,90 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kinerja ekspor diperkirakan sedikit tertahan sejalan dengan termoderasinya harga komoditas utama dan kecenderungan turunnya permintaan akibat resesi di negara tujuan ekspor," ujarnya.
Dengan adanya perlambatan kinerja ekspor, Doddy menyebutkan hal ini akan berdampak dengan pendapatan masyarakat dan konsumsi rumah tangga.
"Hal ini diperkirakan akan berimbas terhadap pendapatan masyarakat dan lebih rendahnya konsumsi rumah tangga di tengah masih adanya risiko tekanan geopolitik yang berpotensi mendorong stagflasi, bahkan reflasi," tuturnya.
Walaupun kinerja ekspor turun, namun menurut Doddy konsumsi pemerintah memiliki pertumbuhan yang cukup baik dari 0,1-0,9 persen kini menjadi 0,9-1,7 persen.
Sementara itu sektor lapangan usaha saat ini masih menunjukkan tren positif, diantaranya dari sisi sektor Industri Pengolahan yang tumbuh dengan proyeksi sebesar 3,3-4,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 1,5-2,3 persen.
Kemudian juga dari sektor usaha konstruksi yang tetap tumbuh pada tahun 2023 sebesar 3,3-4,1 persen dibanding tahun lalu sebesar 2,1-2,9 persen.
"Lapangan usaha masih cukup kuat sehingga dapat tetap menjaga ekonomi di Sumut," pungkasnya.
(astj/astj)