Bank Sumut memastikan pencopotan Dirut Fadillah Pohan tak mempengaruhi kinerja perusahaan. Termasuk IPO Bank Sumut yang sudah mendapat restu dari OJK dan direncanakan pada melantai di bursa pada awal Februari 2023.
"Bank Sumut telah memperoleh izin pernyataan efektif dari OJK per tanggal 3 Januari 2023 dan siap untuk segera melantai di bursa pada awal tahun ini," ungkap Plt Dirut Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: IPO Bank Sumut Terancam Gagal! |
Dikatakan Hadi, Bank Sumut juga telah siap melakukan public expose pekan depan. Bank Sumut menggunakan kode BMST dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan 7 Februari 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank Sumut merencanakan melaksanakan Public Expose pada Senin 9 Januari 2023 mendatang," ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Medan, Muhammad Pintor Nasution mengungkapkan, penawaran saham perdana Bank Sumut mulai dari Rp 350-510 per lembar. Ia menyebutkan bahwa masyarakat dapat melakukan penawaran dari rentang harga tersebut.
Namun begitu, saat BEI belum dapat untuk melihat trafik penawaran dari masyarakat yang akan berlangsung hingga tanggal 18 Januari 2023.
"Saat ini investor dapat melakukan penawaran mulai dari harga Rp 350-510 per lembar. Nanti setelah tanggal 18 Januari, akan ditetapkan harga pastinya. Tanggal 7 Februari 2023 nanti dapat ditransaksikan di pasar modal. Nah, kalau untuk trafiknya belum ada karena juga masih satu hari dan emiten yang dapat melihatnya, itu dari pusat seperti BRI Danareksa Sekuritas," tutur Pintor.
Kinerja Bak Sumut sepanjang tahun lalu bisa dibilang cukup moncer. Laba tumbuh sebesar 15,15 persen dengan total Rp 716 miliar pada tahun 2022.
Sementara itu, Asset Bank Sumut tercatat sebesar Rp 40,6 triliun, penyaluran kredit sebesar Rp 27,8 triliun atau meningkat sebesar 10,58 persen dari sebelumnya Rp 25,1 triliun pada Desember 2021.
Bank Sumut juga tercatat berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 31,9 triliun atau meningkat 3 persen dari Desember 2021 sebesar Rp 30,9 triliun.
(dpw/dpw)