Bank Indonesia Kpw Sumut memprediksi perekonomian Sumut terus tumbuh pada tahun 2023. Adapun prediksi BI pertumbuhan itu sebesar 3,9 hingga 4,7 persen.
Persentase ini cukup melambat jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang diproyeksikan sebesar 4,1 hingga 4,9 persen. Pertumbuhan yang tertahan ini turut imbas dari pelemahan ekonomi global.
"Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2023 diperkirakan tertahan meski masih kuat berkisar 3,9-4,7 persen. Sumber perlambatan ini diperkirakan berasal dari kinerja ekspor sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dunia," ungkap Kepala BI Kpw Sumut Doddy Zulverdi, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perlambatan kinerja ekspor, Doddy menyebutkan bahwa optimalisasi pengeluaran pemerintah harus dijaga.
"Resiko melambatnya ekspor ini juga cukup menjadi tantangan karena ini cakupannya global ya. Nah ini yang membuat resiko perekonomian masih melambat itu ada. Kita harus jaga agar pengeluaran pemerintah harus optimal, jangan sampai ada yang tidak optimal," lanjutnya.
Doddy menyebutkan bahwa selain kinerja ekspor, ekonomi di Sumut akan ditopang oleh beberapa faktor, di antaranya melalui investasi dan pengeluaran pemerintah. Kemudian pengurangan pembiayaan untuk penanggulangan COVID-19 juga akan mendorong stimulus fiskal.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan ekspor, kita masih punya kekuatan permintaan domestik entah itu konsumsi swasta atau kegiatan investasi dan dukungan pengeluaran pemerintah. Tahun depan akan lebih baik karena kondisi fiskal pemerintah semakin bagus dari pendapatan pajak dan juga penerimaan ekspor terus baik," ujarnya.
"Pembiayaan untuk penanggulangan pandemi juga makin berkurang sehingga ada ruang bagi pemerintah untuk melakukan stimulus fiskal. Meski permintaan global akan melambat yang akan mengurangi permintaan ekspor, tapi dukungan pemerintah terhadap ekonomi Indonesia akan meningkat tahun depan dari sisi fiskal dan kegiatan investasi," lanjutnya.
Selain itu, Doddy juga menuturkan bahwa momen pemilu yang akan mulai tampak pada tahun depan juga akan mempengaruhi permintaan domestik seperti kebutuhan untuk pemilu.
"Tahun depan sudah masuk tahun politik dan selama ini dari kajian yang kami lakukan, hampir semua episode-episode pemilu pasca orde baru di Indonesia, setiap tahun politik, ekonomi justru naik seperti dari permintaan kampanye, pengeluaran untuk pemilu ikut meningkatkan permintaan domestik. Ini menjadikan prospek ekonomi di Sumut tetap tumbuh positif," ucap Doddy.
(afb/afb)