Berhembus kabar pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi mulai 1 September 2022. Jelang tengah malam, antrean SPBU di Bandar Lampung pun mengular, mayoritas kendaraan yang antre yakni mobil.
Pantauan detikSumut Rabu (31/8/2022) malam, antrean mulai terjadi sejak pukul 20.00 WIB. Salah satu SPBU yang dipadati kendaraan yakni di SPBU 24.351.36 di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Terpantau antrean kendaraan mobil mencapai 200 meter.
Di SPBU 24.351.125 di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung juga terpantau mengalami kepadatan. Antrean kendaraan mencapai 300 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi kericuhan, beberapa personel Bhabinkamtibmas serta petugas SPBU terpantau melakukan penjagaan di hampir setiap pintu masuk.
Ira Widiya salah satu warga di jalur mobil mengatakan, dirinya sudah mengantre sejak pukul 20.00 WIB, baru bisa mengisi BBM setengah jam kemudian.
"Iya terpaksa ngantre, karena besok katanya udah naik kan," kata dia kepada detikSumut.
Sebagai kalangan masyarakat menengah, Ira pun mengaku amat keberatan dan tidak setuju dengan rencana pemerintah ingin menaikkan harga BBM, terlebih kabar tersebut telah diteken dan diumumkan Presiden RI Joko Widodo.
Selain memberatkan, kenaikan BBM bersubsidi juga bisa menambah beban ekonomi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Apalagi, kebutuhan pokok kini tergolong tinggi, sehingga bukan tak mungkin dapat mempersulit perekonomian masyarakat.
"Kami takutkan dampak kenaikan ini bisa kemana-mana nya, sedangkan untuk pemasukan kita tetap segitu-gitu aja. Tau sendiri, telur aja sekarang bisa 30 ribu, bagaimana yang lainnya," ujarnya.
Salah satu petugas SPBU, Putri mengatakan, antrean kendaraan tersebut fluktuatif, lonjakan volume kunjungan tergolong mulai padat sejak siang hari. Menurutnya, mayoritas pembeli BBM memilih memenuhkan tangki kendaraan dengan jenis Pertalite.
Hal tersebut diduga ditengarai sebagai langkah antisipasi para pemilik kendaraan terhadap kabar kenaikan BBM, termasuk Pertalite pada 1 September besok.
"Kalau sekarang Pertalite per liter Rp 7.650, kabar kenaikannya Rp 8.500 sampai Rp 10 ribu kan ya?. Jelas selisihnya banyak, wajar kalau pada isi minyak full tangki semua," ujarnya.
Harga BBM Bersubsidi Terbaru Sudah di Kantong Presiden Jokowi. Baca Halaman Selanjutnya:
Dilansir detikFinance dari CNBC Indonesia, harga baru Pertalite dan Solar bahkan disebut sudah dikantongi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dua jenis BBM subsidi ini memang santer dikabarkan bakal naik dalam waktu dekat.
Ada beberapa alternatif kenaikan harga Pertalite. Disebutkan, harga Pertalite akan berada di kisaran Rp 8.500-10.000 per liter. Kenaikan harga Pertalite itu kabarnya tinggal menunggu keputusan Jokowi.
"Ada beberapa alternatif (harga BBM) tinggal diputuskan Presiden," terang sumber kepada CNBC Indonesia, dilansir detikFinance Rabu (31/8/2022).
Seperti yang diketahui, saat ini harga BBM Pertalite yang dijual di SPBU dijual Rp 7.650 per liter, sementara harga BBM Solar Subsidi hanya Rp 5.150 per liter.
Sayangnya memang, kepastian waktu kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi ini masih hanya diketahui oleh Jokowi. Pasalnya, dalam Rapat terbatas (ratas) di Istana Negara Senin (29/8) lalu, Jokowi masih belum memberi tahu jadwal kapan harga baru BBM ini akan diumumkan.
"Semua peserta rapat dengan Presiden kemarin juga nggak ada yang dikasih tahu," ungkap dia.
Simak Video "Video: Besarnya Api Kebakaran Gudang Solar Ilegal di Bandar Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)