Harga Melemah, Produsen Pangkas Penjualan Karet di Pasar Ekspor

Harga Melemah, Produsen Pangkas Penjualan Karet di Pasar Ekspor

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 12 Agu 2022 16:46 WIB
Latex sap (rubber) being collected in a plantation forest in Thailand.
Ekspor karet Sumut anjlok. (Foto: Getty Images/georgeclerk)
Medan -

Kinerja ekspor karet di Sumatera Utara pada Juli 2022 kembali menurun. Pemicunya adalah produsen mengurangi penjualan karena harga karet di pasar internasional terus melemah.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengungkapkan, saat ini harga karet TSR-20 FOB Singapura di SGX (Singapore Exchange) pada Juni adalah 163,92 sen AS, sedangkan rata-rata pada Juli menurun menjadi 158,72 sen AS per kg.

"Alasan pengurangan penjualan adalah harga yang kurang sesuai dari buyer," kata Edy melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, kinerja ekspor karet Sumut menurun, bulan lalu. Pada Juli 2022, ekspor karet Sumut hanya sebesar 31.297 ton. Angka ini turun 14,8 persen dibanding Juni 2022.

"Setelah sempat tercatat volume ekspor tertinggi pada Juni 2022 sebesar menjadi 36.734 ton, ekspor karet Sumut pada Juli 2022 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 31.297 ton atau 14,8 persen," rinci Edy.

ADVERTISEMENT

Namun, bila dilihat total volume Januari-Juli 2022, ekspor karet mencapai 220.903 ton, naik tipis sebesar 1,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

"Penurunan ini lebih dipengaruhi adanya pengurangan penjualan dari produsen karet remah (crumb rubber)," ungkapnya.

Sampai saat ini, Jepang masih mengusai pangsa ekspor karet Sumut. Sekitar 32,4 persen dari total ekspor karet Sumut dikirim ke Jepang pada Juli 2022.

Tercatat ada 32 negara yang membeli karet dari Sumut. Selain Jepang, empat negara lain pangsa ekspor karet Sumut terbesar adalah Brazil 12,2 persen, Amerika Serikat 10,9 persen, China 6,9 persen dan Turki 5,0 persen.




(dpw/dpw)


Hide Ads