.webp)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berbicara soal utang yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Edy mengatakan Pemerintah Provinsi Sumut saat ini masih memiliki utang, salah satunya kepada PT Inalum.
Hal itu disampaikan Edy saat menghadiri acara Ikatan Alumni SMAN 8 Medan. Edy awalnya menyampaikan niatnya untuk melakukan pembangunan SMA Negeri yang ada di Kota Medan.
"Kemarin rencana kita, saya mau bangun sekolahan secara bertahap. Lima sekolah, SMA 1,2,3,4,5. Berikutnya 6,7,8,9,10. Ini harus kita desain benar-benar," kata Edy dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengatakan rencana itu kemudian terkendala. Salah satu yang menjadi kendala karena banyaknya utang Pemprov Sumut.
"2018 saya dilantik, 2019 bayar utang, sampai sekarang ini kita masih punya utang, tahu-tahu muncul utang di sana sini, saya tak ngerti doa siapa ini," ucapnya.
Edy memeberikan contoh utang yang dimiliki Pemprov Sumut itu, salah satunya kepada PT Inalum. Edy mengatakan kepada Inalum masih ada utang Rp 500 miliar.
"Di inalum saja provinsi ini masih utang Rp 500 miliar, utang di tahun 2014-15," tuturnya.
Karena memiliki utang itu, kata Edy, pihaknya jadi lebih fokus mengeluarkan uang untuk membayar utang. Edy mengatakan pembayaran utang itu memang harus segera dilakukan.
"Insyaallah tahun ini selesai utang," sebut Edy.
Edy kemudian mengatakan persoalan lain yang menjadi kendala dalam membangun sekolah negeri itu adalah terjadinya pandemi virus Corona. Edy menjelaskan, saat pandemi, Pemprov Sumut harus melakukan refocusing anggaran.
"Rencana mau bangun sekolah yang tadi saya katakan, tahu-tahu datang tamu tak diundang, covid, akhirnya rekofusing yang sangat besar," jelasnya.
(afb/afb)
