Pasar Cicak Kering di Hong Kong Besar

Sumatera Barat

Pasar Cicak Kering di Hong Kong Besar

Jeka Kampai - detikSumut
Kamis, 16 Jun 2022 07:30 WIB
Cicak kering yang akan diekspor ke Hong Kong. (Foto: Jeka Kampai)
Cicak kering yang akan diekspor ke Hong Kong. (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)
Padang -

Untuk kedua kalinya, Balai Karantina Pertanian Padang, melakukan ekspor cicak kering menuju Hong Kong. Binatang melata yang biasa ditemukan di dinding tersebut menjadi komoditas baru dan cukup menjanjikan.

Eksportir cicak tersebut diketahui bernama Doni Editiawarman alias Doni Cargo melalui bendera CV Amanah Murasaki. Doni mengaku melihat pasar yang cukup besar di luar negeri, terutama Hong Kong.

"Hari ini ada 670 kilogram. Ini yang kedua. Bulan lalu kami juga mengirim 330 kilogram," kata Doni saat ditemui di Bandara Internasional Minangkabau, Rabu (15/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni Editiawarman (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)Doni Editiawarman (Foto: Jeka Kampai/detikSumut) Foto: Jeka Kampai

Menurutnya, permintaan pasar sangat tinggi dan masih terbuka lebar. "Tinggi sekali, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya," katanya.

ADVERTISEMENT

Doni bercerita awal berkenalan dengan binatang melata tersebut. "Kebetulan saya selama ini juga main ekspor gariang. Nah, dari beberapa percakapan dengan orang di sana (Hong Kong), terbuka peluang (besar pasar) soal cicak ini. Makanya, saya mulai main cicak juga. Jadi, memang ada permintaan," katanya.

Cicak yang diekspor tersebut bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dari yang kecil, hingga yang dewasa. Cicak dikeringkan sebelum dipaketkan.

"Tidak ada perbedaan besar atau kecil. Sama saja," katanya lagi.

Pengiriman menuju Hong Kong sendiri dilakukan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Hongkong, melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.

Cicak kering mulai menjadi primadona ekspor dari Sumatera Barat. Pada Rabu (15/6) pagi, binatang melata yang biasa ditemukan di dinding-dinding rumah tersebut itu kembali dikirim menuju Hong Kong. Kali ini, jumlahnya mencapai 670 kilogram.

"Ini pengiriman kedua kalinya dari Sumatera Barat," kata Iswan Haryanto, Kepala Balai Karantina Pertanian Padang kepada wartawan.

Iswan mengaku senang dan bangga dengan keuletan para pengusaha. " Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa, karena bisa melihat peluang baru untuk bisa melakukan ekspor cicak. Ini termasuk jarang dan unik," katanya.

Ke-670 kg cicak kering tersebut dikirim sampai 25 koli. Pihak Balai Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau melakukan pemeriksaan pada komoditas cicak yang akan diekspor.

Cicak kering pertama kali dikirim dari Sumatera Barat pada Sabtu (21/5) silam. Dibanding pengiriman pertama, pengiriman kedua yang dilalukan CV Amanah Murasaki ini jauh lebih besar.

"Waktu pengiriman pertama hanya 330 kilogram. Sekarang 670 kilogram, jadi meningkat dua kali lipat," kata dia.




(astj/astj)


Hide Ads