Harga danging sapi beku di pasar tradisional Kota Bengkulu masih mahal pasca Lebaran Idul Fitri yakni mencapai Rp 150 ribu/kg. Mahalnya harga daging beku ini dipicu terbatasnya stok sapi dari para peternak lokal.
Kenaikkan harga ini, telah terjadi sejak awal Ramadhan lalu. Namun, kenaikkan tertinggi justru terjadi sepekan sebelum lebaran Idul Fitri yakni Rp 150 ribu/kg. Harga tersebut masih bertahan hingga saat ini.
"Awalnya harga daging hanya Rp 120 ribu/kg. Namun saat ini masih bertahan Rp 150 ribu/kg," kata pedagang daging di Pasar Panorama Bengkulu, Piswer, Rabu (18/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Piswer, harga mengalami kenaikan akibat terbatasnya stok sapi dari para peternak lokal.
"Selain dari peternak lokal, biasanya kami mengambil sapi dari provinsi Lampung. Namun, sejak Ramadhan lalu pasokan dari Lampung juga mulai berkurang," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang daging lain Toni Manurung. Menurut Toni kenaikan harga dikarenakan terbatasnya stok sapi dari para peternak lokal.
"Selain dari peternak lokal, biasanya kami mengambil sapi dari provinsi Lampung. Namun, sejak Ramadhan lalu pasokan dari Lampung juga mulai berkurang. Biasanya dapat tujuh ekor sapi per minggu, namun sejak awal Ramadhan hingga saat ini hanya mendapat tujuh ekor sapi," tutur Toni
Toni meyakini itu menjadi pemicu kenaikan harga daging beku. "Kami kesulitan mendapatkan stok untuk kebutuhan jualan selama satu bulan, karena itulah harga daging belum mengalami penurunan dari Rp 150 ribu/kg," ungkapnya.
(astj/astj)