Pria yang Rebut Senjata Penembak di Bondi dapat Rp 41 M dari Netizen

Tim detikNews - detikSumut
Jumat, 19 Des 2025 13:55 WIB
PM Australia menjenguk 'pahlawan sejati Australia' Ahmed el Ahmed (Foto: BBC World)
Jakarta -

Ahmed al-Ahmed, pria berkewarganegaraan Australia kelahiran Suriah yang sempat merebut senjata dari salah satu pelaku penembakan di Pantai Bondi, menerima sebuah cek senilai US$2,5 juta atau sekitar Rp 41 miliar. Dana tersebut dihimpun sebagai bentuk apresiasi atas aksi beraninya.

Cek itu diserahkan langsung oleh Zachery Dereniowski, figur publik di Instagram, yang juga merekam momen pertemuan mereka dan mengunggahnya ke media sosial.

Menurut penjelasan Dereniowski, dana tersebut merupakan hasil penggalangan dari sekitar 43.000 orang yang berasal dari berbagai negara di dunia.

Dilansir Al Arabiya, Jumat (19/12/2025), dalam video yang beredar, Ahmed tampak terbaring di ranjang rumah sakit dengan tangan kiri digips. Ia diketahui mengalami beberapa luka tembak di bagian bahu saat kejadian berlangsung.

"Apakah saya pantas mendapatkannya?" ujar pria berusia 43 tahun itu ketika menerima cek tersebut dilansir detikNews.

"Ketika saya menyelamatkan orang-orang, saya melakukannya dari hati," kata Ahmed, mengenang kembali insiden penyerangan yang terjadi di tengah perayaan Hanukkah Yahudi.

Dalam peristiwa itu, dua orang pelaku menembaki kerumunan di Pantai Bondi hingga menewaskan 15 orang dan melukai sedikitnya 42 lainnya. Kejadian tersebut tercatat sebagai salah satu aksi penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Australia.

Ahmed juga menyampaikan bahwa semua orang yang berada di Pantai Bondi saat itu berhak menikmati waktu mereka, dan itu merupakan hak setiap individu.

"Semoga Tuhan melindungi Australia, 'Aussie, Aussie, Aussie,'" ucapnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Kepolisian New South Wales telah menetapkan Naveed Akram sebagai tersangka dalam kasus penembakan di Pantai Bondi. Ia didakwa dengan terorisme, 15 tuduhan pembunuhan, serta sejumlah pelanggaran pidana lainnya. Penetapan ini dilakukan menyusul tragedi penembakan massal terparah di Australia dalam beberapa dekade terakhir.

"Polisi akan menyatakan di pengadilan bahwa pria tersebut terlibat dalam tindakan yang menyebabkan kematian, cedera serius, dan membahayakan nyawa untuk memajukan tujuan keagamaan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat," ujar kepolisian New South Wales, seperti dikutip dari AFP.

"Indikasi awal menunjukkan ini serangan teroris yang terinspirasi ISIS, sebuah organisasi teroris yang terdaftar di Australia," lanjut pernyataan tersebut, merujuk pada kelompok Negara Islam (IS).



Simak Video "Video: PM Australia Jenguk Pahlawan Pantai Bondi, Ahmed Al Ahmed"

(nkm/nkm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork