Bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang Aceh akhir November lalu menyebabkan sejumlah bangunan hilang dan ratusan lainnya rusak. Bangunan hilang mulai dari madrasah, pondok pesantren hingga rumah ibadah.
Berdasarkan data sementara dihimpun tim Satgas Tanggap Darurat Kanwil Kemenag Aceh, ada lima Kantor Kemenag yang mengalami kerusakan yaitu Kantor Kemenag Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Singkil rusak ringan. Sementara Kantor Kemenag Langsa dan Aceh Tamiang mengalami rusak berat.
"261 pondok pesantren di 17 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi, dua di antaranya hilang dan empat roboh," kata Kakanwil Kemenag Aceh Azhari, Sabtu (13/12/2025).
Dua pesantren hilang adalah Ma'Hadal Ulum Diniyah Islamiyah (Kampus Mudi 2) Samalanga, Jalan Mesjid Raya Km. 1,5 Mideun Jok, Samalanga, Bireuen dan Dayah Babul Jannah Thalabul 'Ilmi Pante Ceureumen, Dusun Tgk Nek, Gampong Keutambang.
Selain itu, 325 madrasah di 14 kabupaten/kota ikut terdampak dengan rincian 238 rusak ringan, 63 rusak sedang, 16 rusak berat. Dua bangunan disebut roboh, dan enam madrasah hilang.
Enam madrasah hilang yaitu MIN 5 Pidie Jaya, RA Seunong Pidie Jaya, RA Badrul Ulum swasta Lawe Penanggalan Ketambe Aceh Tenggara, MI Badrul Ulum Lawe Penanggalan Ketambe Aceh Tenggara, MTS Badrul Ulum Lawe Penanggalan Ketambe, Aceh Tenggara dan MA Badrul Ulum Lawe Penanggalan Ketambe Aceh Tenggara.
Azhari menyebutkan, 74 Kantor Urusan Agama (KUA) di 12 kabupaten/kota terdampak dengan rincian 39 mengalami rusak ringan, 29 rusak sedang, lima rusak berat satu hilang. KUA hilang adalah KUA Puteri Betung Gayo Lues.
Sementara rumah ibadah terdampak bencana sebanyak 519 unit di 15 daerah dengan rincian 89 rusak ringan, 380 rusak sedang, 41 rusak berat, 8 roboh dan satu hilang. Rumah ibadah terdampak terdiri tempat ibadah umat Islam, Kristen, Katolik dan Budha.
"Rumah ibadah ibadah Mushola Muttaqin Bambel, Tualang Sembilar, Aceh Tenggara," jelas Azhari.
Simak Video "Video: Melihat dari Udara Kondisi Aceh Tamiang Setelah Banjir-Longsor"
(agse/mjy)