Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi menanggapi soal isu 250 warga di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, meninggal akibat banjir bandang. Dia tegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.
"Saya pertegas, itu tidak benar (isu 250 warga Kampung Dalam meninggal). Jangan dipercaya, itu adalah informasi sesat," kata Armia, dikutip detikNews dari Antara, Jumat (5/12/2025).
Dia mengatakan data valid soal perkembangan penanganan bencana banjir di Aceh Tamiang bisa didapatkan masyarakat di Posko Utama yang dibentuk pemerintah. Armia mengaku bahwa memang ada warganya meninggal akibat bencana banjir di desa tersebut, tetapi jumlahnya tidak sampai ratusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau tanya data yang valid, silakan datang ke Posko Bicara Alam yang ada di perumahan prabu Desa Paya Bedi," ujarnya.
Armia pun mengatakan kawasan tersebut bukan berada di wilayah pedalaman. Bahkan, kata dia, saat banjir melanda, dirinya sempat menyeberangi sungai di wilayah tersebut, karena sempat terjebak banjir di daerah Karang Baru dekat Kantor BPBD.
"Ada di Kampung Dalam yang meninggal di situ. Tetapi saya pikir tidak terlalu banyak," ujarnya.
Armia menerangkan terkait pendistribusian logistik ke desa-desa terdampak banjir saat ini sudah banyak alat transportasi yang dapat digunakan, termasuk traktor untuk membawa bantuan ke wilayah sulit terakses.
"Ini sudah ada banyak perlengkapan traktor kosong untuk mengirim terus ke kampung-kampung yang diperkirakan belum kita sentuh, terutama di daerah Tenggulun, Tamiang Hulu. Sungai Iyu dan Banda Mulia," kata Armia Fahmi.
Sementara itu, berdasarkan data Pusdatin BNPB, jumlah warga meninggal di Aceh Tamiang 42 orang. Tidak ada korban hilang dan tiga orang terluka.
Adapun satu jembatan rusak akibat banjir bandang.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)











































