Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada umat Islam agar melaksanakan salat ghaib untuk korban bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Hal tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian dan doa agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"MUI menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya, untuk menyelenggarakan salat ghaib secara serentak hari ini, Jumat, baik di mushola, masjid, pondok pesantren, maupun lembaga-lembaga pendidikan yang lain," kata Wasekjen MUI Bidang Penanggulangan Bencana KH Mabroer MS, dilansir MUI Digital, Jumat (28/11/2025) seperti dikutip detikHikmah.
Selain hal tersebut, Kiai Mabroer juga meminta masyarakat dan lembaga sosial kemasyarakatan bekerja sama dengan pemerintah. Ia mendorong dalam penanganan dampak bencana perlu adanya koordinasi yang baik antara Basarnas, BNPB, TNI, dan Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, langkah tersebut penting terutama dalam proses pencarian korban hilang maupun penyediaan kebutuhan mendesak.
"Agar para korban yang notabene terputus seluruh aksesnya bisa mendapatkan prioritas, terutama dari pemberian sembako," ungkapnya.
Tata Cara Salat Ghaib
Dilansir detikHikmah, menurut Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, salat ghaib merupakan salat jenazah yang ditujukan bagi seorang muslim yang telah meninggal dunia, tetapi jasadnya tidak berada di lokasi orang yang menyalatkan.
Salat ghaib biasanya dilakukan ketika jenazah berada jauh, tidak ditemukan, tertimbun bencana, atau tidak memungkinkan untuk dihadirkan di tengah kaum muslimin.
Berikut niat salat ghaib untuk jenazah laki-laki dan perempuan:
Niat salat ghaib untuk jenazah laki-laki:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ ( فُلَانٍ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii 'ala mayyiti (fulaan) al-ghaa'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'alaa.
Artinya: "Saya berniat mengerjakan salat untuk mayit (si Fulan, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
Niat salat ghaib untuk jenazah perempuan:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ ( فُلَانٍ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli 'ala mayyitati (fulanah) al-ghaa'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'alaa.
Artinya: "Saya berniat mengerjakan salat untuk mayit (si Fulanah, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
Niat salat ghaib untuk jenazah banyak seperti korban bencana alam:
أُصَلِّي عَلَى جَمِيعِ مَوْتَى قَرْيَةِ كَذَا الْغَائِبِينَ الْمُسْلِمِينَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî 'alâ jamî'i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba'a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat seluruh umat muslim yang jadi korban di desa '...' (sebutkan nama desanya) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah ta'aalaa"
Berikut ini adalah tata cara salat ghaib:
1. Berdiri (bagi yang mampu) dan mengucapkan niat seperti bacaan di atas
2. Takbiratul ihram seperti salat biasa
3. Kemudian membaca Al-Fatihah
4. Takbir kedua membaca sholawat
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ
Allaahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'ala aali muhammadin kamaa shallaita 'alaa ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima, wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali ibraahiima fill 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah berkah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam semesta. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Mahamulia."
5. Takbir ketiga membaca doa untuk mayit
اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ
Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafuanhu, wa akrim nuzulahu, wawassi' madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minal danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa adzaaban naari.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."
6. Takbir ke empat membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan
7. Salam
Artikel ini telah tayang di detikHikmah, baca selengkapnya di sini
Simak Video "Video: Suasana Pemakaman Massal Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)











































