Samator Batam Genjot Produksi Hidrogen Ramah Lingkungan, Siap Dukung Industri dan Transisi Energi

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Rabu, 26 Nov 2025 16:39 WIB
Foto: PT Samator Gas Industri Cabang Batam (Dok. Samator)
Batam -

PT Samator Gas Industri Cabang Batam mencatat pertumbuhan signifikan dalam produksi hidrogen (H₂) berbasis teknologi electrolysis. Hidrogen ramah lingkungan ini kini menjadi produk unggulan yang mulai banyak dibutuhkan industri elektronik dan oleochemical di Kota Batam.

General Manager Teknik Industri Samator, PT Samator Gas Industri Heri Juansyah, menyebut Batam menjadi salah satu cabang yang memiliki fasilitas produksi hidrogen berbasis electrolysis. berbeda dengan 57 cabang Samator lainnya.

"Batam punya keunggulan karena memproduksi H₂ dengan electrolysis yang lebih ramah lingkungan. Pasokannya juga disiapkan untuk industri besar seperti Infineon dan beberapa sektor industri lainnya," kata Heri, Jumat (21/11/2025).

Her menjelaskan kapasitas produksi hidrogen Samator Batam saat ini mencapai 60 meter kubik normal (Nm³/jam) per jam atau sekitar 1.440 Nm³/hari per hari. Dari total kapasitas tersebut, utilisasi sudah menyentuh hampir 60 persen.

"Masih ada sekitar 40 persen kapasitas yang bisa kami optimalkan untuk (pemenuhan) permintaan (customer pada) tahun-tahun berikutnya," jelasnya.

Hery memastikan fasilitas produksi di Batam sudah dibekali (dilengkapi dengan) sistem keamanan berlapis (dan sesuai standar explosion proof). Sistem keamanan pekerja juga diawasi dengan standar keselamatan kerja yang ketat.

"Kami memasang sensor-sensor pendeteksi di unit plant. Setiap operator juga sudah memiliki pelatihan K3 dan kompetensi teknis," ujarnya.

(Samator Batam saat ini memiliki 71 tenaga kerja, di mana sebagian besar merupakan pekerja lokal.)

Hery menerangkan selain hidrogen, Samator Batam juga memproduksi oksigen, nitrogen, dan argon untuk berbagai sektor industri. Untuk oksigen yang dihasilkan, 90 persen diserap industri konstruksi dan galangan kapal.

"Selebihnya untuk rumah sakit seperti Santa Elisabeth, Awal Bros, dan fasilitas rumah sakit swasta lainnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, hasil produksi nitrogen digunakan oleh sektor elektronik, termasuk Infineon dan perusahaan di kawasan Muka Kuning.

"Untuk hasil produksi argon dipakai di sektor konstruksi dan engineering," tambahnya.

Hery juga mengungkapkan bahwa PT Samator Gas Industri Batam sempat membantu suplai oksigen ke daerah lain saat pandemi Covid-19.

"Waktu Covid-19, permintaan oksigen meningkat drastis. Jawa kekurangan, sementara Batam masih surplus, sehingga dilakukan pengiriman isotank ke sana," ujarnya.

Total oksigen yang disuplai saat itu mencapai sekitar 20 isotank, masing-masing berkapasitas 19.000 liter, atau setara 52.000 tabung oksigen yang dikirim untuk membantu pemenuhan kebutuhan medis saat itu.

"Itu merupakan salah satu upaya kami membantu penanganan pandemi Covid saat itu," tambahnya.

Hery (juga) mengungkapkan, ke depan Samator Batam menargetkan hidrogen menjadi tulang punggung kontribusi perusahaan dalam mendukung agenda menuju energi hijau.

"Dengan produksi hidrogen berbasis electrolysis, kami ingin Samator ikut mendorong transisi energi nasional. Produksi hidrogen di Batam adalah langkah nyata menuju) masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan" ujarnya.



Simak Video "Video: Kapal Ferry Tujuan Singapura Tabrak Kapal Tanker"

(afb/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork