13 Orang Tewas Akibat Bencana Alam di Sumut, 9 dari Tapsel-4 Asal Tapteng

Antara - detikSumut
Rabu, 26 Nov 2025 13:00 WIB
Foto: Banjir bandang menerjang Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel (Tangkapan layar media sosial)
Medan -

BPBD Provinsi Sumut memperbaharui jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di sejumlah kabupaten kota. Terbaru korban meninggal dunia mencapai 13 orang yang berasal dari Tapanuli Tengah (Tapteng) empat orang, dan sembilan lainnya berasal dari Tapanuli Selatan (Tapsel).

"Hingga pukul 08.00 WIB pagi ini terdapat 13 orang dinyatakan meninggal dunia di tujuh kabupaten/kota," ucap Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Provinsi Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati dilansir detikNews dari Antara, Rabu (26/11/2025).

Sri Wahyuni mengatakan korban tewas di Tapsel tersebar di sejumlah kecamatan yakni enam orang di Kecamatan Batangtoru, satu orang di Kecamatan Sipirok, dan satu orang di Kecamatan Angkola Barat.

Kemudian, empat korban meninggal dunia yang merupakan warga Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, akibat tertimbun material longsor di dalam rumahnya.

BPDB Provinsi Sumut menyatakan, akibat curah hujan pada Sabtu (22/11), hingga Selasa (25/11), mengakibatkan bencana hidrometeorologi berupa meluapnya sejumlah sungai menyebabkan banjir, dan tanah longsor melanda tujuh kabupaten/kota di Sumatera Utara, yakni Tapanuli Tengah, Sibolga, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Nias Selatan, dan Padangsidimpuan.

"Korban yang mengalami luka-luka ada 37 orang, dan tiga orang masih dinyatakan hilang di Tapanuli Selatan. Di Tapanuli Tengah masih dalam pendataan," kata dia.

Pihaknya juga mengungkapkan, total 330 unit rumah rusak di Tapanuli Selatan terdiri atas 12 rusak berat, enam rusak sedang, dan 312 rusak ringan, serta satu unit sekolah rusak.

Sedangkan di Mandailing Natal terdapat pengungsi 561 kepala keluarga atau 2.244 jiwa, 13 unit rumah rusak berat, satu unit sekolah rusak, dan banjir merendam 85 hektare lahan pertanian warga.

Sementara di Tapanuli Utara ada 19 kepala keluarga yang tidur di pengungsian, lima unit rumah rusak berat, 64 unit rumah rusak ringan, dam empat titik ruas jalan rusak, serta satu jembatan terputus.

"Kalau di Nias Selatan satu rumah rusak berat, dan satu ruas jalan terganggu. Di Padangsidimpuan satu korban dinyatakan hilang, dan 220 jiwa tinggal di pengungsian," ungkap Sri Wahyuni.



Simak Video "Video: Warga Bangladesh Ceritakan Momen Diguncang Gempa M 5,7"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork