4 Hari Terendam Banjir, Warga Madina Minta Pemerintah Kirim Bantuan Logistik

Mhd Ilham Pradila - detikSumut
Rabu, 26 Nov 2025 07:45 WIB
Foto: Banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Batang Gadis, Mandailing Nata (Madina), Sumatera Utara. (dok.istimewa)
Mandailing Natal -

Warga Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, minta pemerintah pusat segera kirimkan bantuan logistik untuk empat desa yang terendam banjir bandang. Mereka sudah empat hari terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 4 meter.

"Harapan kami bantuan sembako untuk masyarakat kami pak," kata Kepala Desa Hutarimbaru, Mhd Imra Irawan Lubis kepada detikSumut saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (25/11/2025) malam.

Dikatakannya, banjir yang melanda desanya ini sudah terjadi selama empat hari lalu terhitung sejak Sabtu (22/11) hingga Selasa (25/11). Banjir belum juga surut, sehingga ketersediaan pangan terus berkurang. Akses dari desa ke kecamatan juga sulit.

"Karena stok pangan sudah menipis. Hubungan (dari desa menuju) ke kecamatan naik perahu 4-5 jam pak, akses jalan darat belum masuk ke sini pak udah sejak berdiri desa ini, makanya kami masuk desa terpencil," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, empat desa di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), terendam banjir. Ketinggian air mencapai 4 meter.

"Terendam banjir setinggi kurang lebih empat meter, empat desa di Kabupaten Mandailing Natal," kata Kepala Desa Hutarimbaru, Mhd Imra Irawan Lubis, kepada detikSumut, pada Selasa (25/11/2025).

Imra mengatakan, keempat desa yang terendam banjir yakni, Desa Hutarimbaru, Desa Lubuk Kapundung l, Desa Lubuk Kapundung ll dan Desa Ranto Panjang. Banjir ini sudah berlangsung sejak Sabtu 22 November 2025 dan volume air terus mengalami kenaikan.

"Dari hari Sabtu sampai sekarang ini (banjirnya)," ucapnya.

Dikatakan dia, Desa Hutarimbaru menjadi lokasi dengan ketinggian air paling tinggi dibanding tiga desa lainnya. Banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terparah sepanjang tahun 2025.

"Tapi yang paling parah itu (Desa) Hutaimbaru paling parah, 4-5 meter," ujarnya.

Dampak banjir yang terjadi, sekitar 1.200 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke desa tetangga. Hal itu dilakukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Seluruhnya ada 1.200 kepala keluarga dari empat desa, diungsikan ke Desa Padang namanya," ungkapnya.

Namun, kata Imran, sejauh ini banjir yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Alhamdulillah belum ada pak," ucapnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Banjir Bandang dan Longsor Hantam Sumut, 10 Orang Tewas"

(nkm/nkm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork