Warga histeris saat petugas gabungan melakukan penertiban lahan milik Pemerintah Kota Medan, di Jalan Flamboyan. Warga pun mengadukan nasib yang dialami itu ke Presiden Prabowo.
"Inilah ku angkati barang-barangku, udah ku minta mohon dan minta maaf, bikinlah ongkos kami pulang pun gak dikasih, pak Prabowo. Bantu kami pak, ke mana lagi lah aku tinggal pak, aku udah tua pak. Mohon pak Prabowo," ujar Bawang Br Ginting di depan rumahnya, Senin (24/11/2025).
Warga lainnya, Rista mengaku lahan yang dieksekusi itu sudah mereka tempati sejak bertahun-tahun. Kini mereka mengaku dipaksa untuk mengosongkan wilayah tersebut.
"Kami sudah 25 tahun di sini, sekarang dikeluarkan secara paksa. Jadi apalagi lah daya kami kalau udah datang mereka segitu banyaknya. Mohonlah pada yang di atas, supaya dibantu, gak sanggup kami lagi nak. Kami minta mediasi sedikit pun gak ada tanggungjawabnya, kek gini lah keadaan kami," keluh Rista.
Rista mengungkapkan, bahwa lahan yang ditertibkan tersebut merupakan tanah milik orang tuanya. Menurutnya, dulu ketika hendak mengurus surat kepemilikan selalu ada kendala.
"Tanah ini milik orang tua kami dulu, ketika diurus suratnya ada saja masalah dari lurah maupun masalah lainnya. Apalah daya kami, dari dulu sudahnya kami pertahankan, mediasi pun tidak diterima bahkan tidak ditanggapi," tuturnya.
Ia pun memohon kepada Presiden Prabowo, agar memperhatikan penderitaan mereka. Padahal menurutnya, orang tua mereka dulunya ikut berjuang melawan penjajah.
"Kepada bapak Presiden Prabowo agar memperhatikan kami rakyat di bawah ini, beginilah kami hancurnya. Kami tidak tau ini. Dulu, tahun 50 bapak kami pejuang sama Belanda, kalaupun membuat surat ada saja kendala agar tidak bisa membuat surat," ungkapnya.
Adapun lahan seluas 26 hektar yang ditertibkan tersebut merupakan aset Pemkot Medan. Sementara lahan yang ditertibkan hari ini seluas 6 hektare untuk dibangun lokasi sekolah rakyat.
Simak Video "Video: Perang Tarif Jadi Alasan Prabowo Dorong RI Masuk Pasar Dunia"
(mjy/mjy)