Nasional

SMAN 27 Jakarta Lanjut Belajar Daring Usai Ledakan, Siswa Masih Trauma

Brigitta Belia Permata Sari - detikSumut
Sabtu, 15 Nov 2025 21:30 WIB
Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Tampubolon (Foto: Belia/detikcom)
Jakarta -

Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Tampubolon, menyebut pihaknya masih akan menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pekan depan. Langkah itu diambil karena siswa masih mengalami trauma usai insiden ledakan tersebut.

"Hari Senin itu yang pasti masih PJJ. Lalu, masih kita pantau juga dan kita pastikan dengan orang tuanya apakah sudah boleh hybrid," kata Tetty saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025) melansir detikNews.

Pembelajaran luring di sekolah itu belum dapat diterapkan sepenuhnya. Tetty mengatakan, masih ada siswa yang belum siap untuk kembali ke sekolah.

"Kita belum bisa memastikan mereka harus seluruhnya belajar luring, karena kondisinya masih ada yang traumanya," sebutnya.

Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Himpsi, hingga Kemendikdasmen sedang melakukan asesmen terhadap psikologis siswa. Pihaknya melihat tanda positif dari para siswa meski data resmi belum keluar.

"Kelihatannya anak-anak sudah mulai rindu sama sekolah. Tapi hasil resminya belum," ungkapnya.

Tetty kemudian mengatakan persetujuan orang tua menjadi faktor penting untuk siswa mengikuti pembelajaran skema hybrid. Tetty berharap para siswa yang menjadi korban ledakan dapat segera pulih.

"Harapannya tentu mereka sembuh. Dengan keajaiban Tuhan, anak-anak yang saleh akan segera sembuh," ucapnya.



Simak Video "Video: Update Kondisi Korban dan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta"

(afb/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork