Seorang siswa yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara menulis sebuah pesan dalam kertas yang diberikan ke orang tuanya. Korban meminta polisi mengusut kasus secara tuntas.
Hal itu diceritakan oleh ayah dari salah seorang korban Lukman Hafiz (16), bernama Andri. Dia menyebut anaknya belum dapat berbicara karena dipasang ventilator dan harus menjalani operasi kedua hari ini.
Lukman menuliskan pesan kepada ayahnya meminta agara kasus ini diusut. "Tolong, Ma, Ayah. Ini harus diusut," isi pesan Lukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri memperlihatkan pesan itu kepada wartawan, Selasa (11/11/2025) di sela-sela menemani Lukman di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Andri mengatakan, maksud pesan anaknya adalah meminta tolong kepada polisi agar kasus ledakan ini diusut tuntas. Dia ingin pengusutan dilakukan secara terbuka.
"Semua seluruh pihak kepolisian. Mau Polres, mau Kapolda, mau Kapolri. Saya minta diusut karena itu permintaan dari anak saya," sebutnya.
Dia menyebut pengusutan kasus ini dapat membuat harapan dan semangat kepada anaknya yang masih terbaring di rumah sakit. Dia ingin pelaku agar bisa diketahui segera.
"Perlu orangtua korban ini tahu biar saya sampaikan ke anaknya, biar dia lebih semangat lagi buat sembuh. Jadi jangan gausah ditutupi. Kalau bisa terbuka lah. Sampai sekarang pelakunya juga gak tahu kemana lah, apa dia di sini, apa dia masih hidup apa gimana," sebutnya.
Untuk diketahui, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). 96 orang pelajar terluka akibat ledakan itu.
Polisi sudah mengamankan satu terduga pelaku yang merupakan pelajar pada sekolah tersebut. Namun terduga pelaku masih dalam perawatan karena juga mengalami luka.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan 7 peledak saat menyisir SMAN 72 setelah terjadi ledakan. Sebanyak 4 di antaranya meledak.
(afb/afb)











































