Gempa M 6,7 Guncang Jepang, Muncul Peringatan Tsunami

Internasional

Gempa M 6,7 Guncang Jepang, Muncul Peringatan Tsunami

Haris Fadhil - detikSumut
Minggu, 09 Nov 2025 16:29 WIB
(FILES) A tsunami hazard zone sign is seen near a beach in El Segundo, California, on January 15, 2022. A massive 8.7 earthquake off Russias far east has prompted tsunami warnings of waves up to three meters possibly hitting the coasts of Russia and Hawaii, US authorities warned late on July 29, 2025. Waves one to three meters (3.3 to 10 feet) high could also threaten Japan and the US island territory of Guam, according to the US Pacific Tsunami Warning Center based in Honolulu. (Photo by Patrick T. FALLON / AFP)
Foto: Ilustrasi peringatan tsunami. (AFP/PATRICK T. FALLON)
Jakarta -

Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,7 mengguncang Jepang. Otoritas Jepang mengeluarkan peringatan tsunami.

Dilansir detikNews dari AFP, Minggu (9/11/2025), gempa tersebut terjadi sekira pukul 17.03 waktu setempat di perairan lepas pantai Iwate. Badan Meteorologi Jepang mengatakan diperkirakan gempa tersebut dapat memicu kemungkinan tsunami setinggi 1 meter.

Survei Geologi AS mengukur gempa yang terjadi berkekuatan 6,8 skala Richter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Peringatan tsunami telah dikeluarkan' untuk pantai Iwate. Gelombang dapat mendekat kapan saja.

Siaran nasional NHK mengatakan bbahwa gelombang tsunami di lepas pantai telah diamati. Penduduk setempat diimbau untuk tidak mendekati wilayah pesisir. Siaran langsung televisi Jepang menunjukkan laut yang tenang.

ADVERTISEMENT

Wilayah ini dihantui oleh gempa bumi bawah laut berkekuatan 9,0 skala Richter pada tahun 2011. Gempa yang terjadi saat itu memicu tsunami yang menewaskan atau menghilangkan sekitar 18.500 orang.

Tsunami juga mengakibatkan tiga reaktor di PLTN Fukushima meleleh hingga menyebabkan bencana pascaperang terburuk di Jepang dan kecelakaan nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl.

Jepang terletak di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat 'Cincin Api' Pasifik dan merupakan salah satu negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia. Kepulauan ini, yang dihuni sekitar 125 juta jiwa dan mengalami sekitar 1.500 gempa setiap tahun.

Sebagian besar gempa bersifat ringan. Kerusakan akibat gempa yang ditimbulkannya bervariasi tergantung lokasi dan kedalamannya di bawah permukaan bumi.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads