Duel Mencekam! Petani Lawan King Kobra Bersenjata Parang dan Kayu

Regional

Duel Mencekam! Petani Lawan King Kobra Bersenjata Parang dan Kayu

Syahdan Alamsyah - detikSumut
Senin, 06 Okt 2025 15:11 WIB
King Cobra yang terlibat pertarungan sengit dengan Kakek Ocang
Foto: istimewa
Sukabumi -

Seorang petani bernama Ocang (70) terlibat duel panas dengan seekor king kobra di dalam rumahnya. Ocang dan king kobra itu pun tewas setelah duel tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Cipetir, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (5/10) sore. Mayat Ocang baru ditemukan tidak bernyawa pagi tadi, atau sehari setelahnya.

Camat Cidadap Azwar Fauzi megatakan ia pertama kali menerima laporan dari petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cidadap sekitar pukul 09.35 WIB. Petugas kemudian mendatangi lokasi bersama anggota Polsek dan Puskesmas Cidadap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul, korban atas nama Ocang ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 6 pagi oleh warga bernama Erwanto yang sedang menyadap karet di sekitar lokasi," ujar Azwar saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025) dikutip detikJabar.

ADVERTISEMENT

Azwar menyebut rumah korban dikelilingi kebun karet yang berada di pedalaman dan jauh dari pemukiman warga. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ular king cobra itu diduga menyelinap masuk dari arah dapur rumah dan secara agresif menyerang korban.

Serangan cepat ular mematuk kaki kanan Ocang. Namun warga lanjut usia itu tidak menyerah begitu saja. Ia diduga melawan dengan alat seadanya.

"Dari jejak di lokasi kejadian, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu," kata Azwar mengutip laporan P2BK.

Jejak pertarungan terlihat jelas. Perabot rumah berantakan, tanah di sekitar dapur bergurat bekas geseran keras. Ular ditemukan tewas di lokasi dengan kepala tertancap tongkat kayu, tanda perlawanan terakhir sang petani.

"Artinya, korban berhasil membunuh ular itu. Tapi sayangnya, bisa sudah terlanjur menjalar di tubuhnya," tutur Azwar.

Dalam kondisi terluka parah dan racun yang mulai bereaksi, Ocang diduga masih sempat berusaha mencari pertolongan. Ia keluar dari rumah dan berjalan menuju jalur setapak menuju rumah warga. Namun upayanya gagal.

Tubuhnya yang lemah tak mampu lagi menahan racun yang menyebar cepat di pembuluh darah. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia di jalan setapak, tak jauh dari rumahnya.

"Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri," ujar Azwar.

Tim gabungan dari Pemerintah Kecamatan Cidadap, Polsek, dan Puskesmas Cidadap telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan jenazah. Pemerintah desa pun telah melakukan koordinasi untuk membantu keluarga korban.

Menurut Azwar, tidak ada kerusakan material akibat kejadian ini. Namun peristiwa tersebut mengguncang warga sekitar. Pemerintah kecamatan akan menyiapkan dukungan psikososial bagi keluarga korban.

"Ini murni kecelakaan akibat serangan hewan berbisa. Kami imbau warga yang tinggal di dekat kebun atau hutan agar lebih waspada, terutama saat malam hari. Jika menemukan ular besar, jangan ditangani sendiri, segera laporkan kepada petugas yang berpengalaman," kata Azwar.

Ia menambahkan, meski kasus serangan ular berbisa jarang terjadi, daerah sekitar Cidadap memang berdekatan dengan area hutan dan kebun karet yang menjadi habitat alami berbagai jenis ular.

"Kami akan berkoordinasi dengan aparat desa untuk langkah antisipasi agar peristiwa seperti ini tidak terulang," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Detik-detik Lutung Jawa Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads