Duel Maut Petani Sukabumi Vs King Cobra Berakhir Tragis

Duel Maut Petani Sukabumi Vs King Cobra Berakhir Tragis

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 06 Okt 2025 13:37 WIB
King Cobra yang terlibat pertarungan sengit dengan Kakek Ocang
King Cobra yang terlibat pertarungan sengit dengan Kakek Ocang (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Duel hidup dan mati antara seorang petani tua dan ular king cobra berakhir tragis di Kampung Cipetir, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

Warga setempat, Ocang (70), ditemukan tewas pada Senin (6/10/2025) pagi setelah berupaya mempertahankan diri dari serangan ular king cobra sepanjang empat meter di dalam rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Camat Cidadap Azwar Fauzi membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, laporan pertama diterima dari petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cidadap sekitar pukul 09.35 WIB. Petugas kemudian mendatangi lokasi bersama anggota Polsek dan Puskesmas Cidadap.

"Betul, korban atas nama Ocang ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul enam pagi oleh warga bernama Erwanto yang sedang menyadap karet di sekitar lokasi," ujar Azwar saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).

ADVERTISEMENT

Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Minggu sore menjelang malam, sekitar pukul 17.00 WIB, ketika Ocang tengah seorang diri di rumah. Rumahnya yang terletak cukup terpencil, dikelilingi kebun karet dan jauh dari permukiman warga lain, membuatnya tak mendapat pertolongan saat diserang.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ular king cobra itu diduga menyelinap masuk dari arah dapur rumah dan secara agresif menyerang korban. Serangan cepat ular mematuk kaki kanan Ocang. Namun warga lanjut usia itu tidak menyerah begitu saja. Ia diduga melawan dengan alat seadanya.

"Dari jejak di lokasi kejadian, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu," kata Azwar mengutip laporan P2BK.

Jejak pertarungan terlihat jelas. Perabot rumah berantakan, tanah di sekitar dapur bergurat bekas geseran keras. Ular ditemukan tewas di lokasi dengan kepala tertancap tongkat kayu, tanda perlawanan terakhir sang petani.

"Artinya, korban berhasil membunuh ular itu. Tapi sayangnya, bisa sudah terlanjur menjalar di tubuhnya," tutur Azwar.

Dalam kondisi terluka parah dan racun yang mulai bereaksi, Ocang diduga masih sempat berusaha mencari pertolongan. Ia keluar dari rumah dan berjalan menuju jalur setapak menuju rumah warga. Namun upayanya gagal.

Tubuhnya yang lemah tak mampu lagi menahan racun yang menyebar cepat di pembuluh darah. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia di jalan setapak, tak jauh dari rumahnya.

"Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri," ujar Azwar.

Tim gabungan dari Pemerintah Kecamatan Cidadap, Polsek, dan Puskesmas Cidadap telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan jenazah. Pemerintah desa pun telah melakukan koordinasi untuk membantu keluarga korban.

Menurut Azwar, tidak ada kerusakan material akibat kejadian ini. Namun peristiwa tersebut mengguncang warga sekitar. Pemerintah kecamatan akan menyiapkan dukungan psikososial bagi keluarga korban.

King Cobra yang terlibat pertarungan sengit dengan Kakek OcangKing Cobra yang terlibat pertarungan sengit dengan Kakek Ocang Foto: istimewa

"Ini murni kecelakaan akibat serangan hewan berbisa. Kami imbau warga yang tinggal di dekat kebun atau hutan agar lebih waspada, terutama saat malam hari. Jika menemukan ular besar, jangan ditangani sendiri, segera laporkan kepada petugas yang berpengalaman," kata Azwar.

Ia menambahkan, meski kasus serangan ular berbisa jarang terjadi, daerah sekitar Cidadap memang berdekatan dengan area hutan dan kebun karet yang menjadi habitat alami berbagai jenis ular.

"Kami akan berkoordinasi dengan aparat desa untuk langkah antisipasi agar peristiwa seperti ini tidak terulang," ujarnya.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads