Gunung Bur Ni Telong Bener Meriah Kembali Naik ke Level Waspada

Aceh

Gunung Bur Ni Telong Bener Meriah Kembali Naik ke Level Waspada

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 23 Sep 2025 14:20 WIB
Tangkapan layar video beredar gunung Bur Ni Telong mengeluarkan asap dipastikan hoaks (dok. Istimewa)
Foto: Ilustrasi. Tangkapan layar video beredar gunung Bur Ni Telong mengeluarkan asap dipastikan hoaks (dok. Istimewa)
Banda Aceh -

Gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh kembali naik ke status waspada setelah sempat turun ke level normal. Peningkatan level itu akibat peningkatan gempa vulkanik dalam bulan ini.

"Berdasarkan data kegempaan terekam 100 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, dan 60 kali gempa tektonik jauh. Pada tanggal 22 September hingga pukul 20.00 WIB terekam 26 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 12 kali gempa tektonik jauh," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dikutip dari situs vsi.esdm.go.id, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, peningkatan gempa vulkanik dalam sudah teramati sejak Juli lalu. Kondisi itu semakin terlihat pada Agustus ditandai dengan meningkatnya gempa vulkanik dangkal yang menunjukkan adanya akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Intensitas gempa sempat mengalami penurunan pada akhir Agustus namun tidak berlangsung lama. Pada 10 September, gempa vulkanik dalam mengalami peningkatan dengan interval semakin rapat dan terjadi kembali pada tanggal 15 September 2025 dan 22 September 2025.

ADVERTISEMENT

"Terekamnya gempa dengan magnitudo 2-3 dan gempa terasa di beberapa lokasi di sekitar gunung Bur Ni Telong menimbulkan potensi meningkatnya aktivitas vulkanik sehingga perlu diwaspadai dan dipantau lebih intensif," jelas Wafid.

"Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Bur Ni Telong dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung sejak tanggal 22 September pukul 21.00 WIB," lanjutnya.

Pasca kenaikan status itu, masyarakat dan pengunjung atau pendaki diminta tidak mendekati area kawah dalam radius 1.5 km. Warga juga diminta tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.

Sebelumnya, status gunung Bur Ni Telong diturunkan dari level II menjadi level I sejak 8 September lalu. Penurunan status itu setelah aktivitas gempa menurun sejak 1-7 September.




(agse/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads