Partai NasDem menonaktifkan Nafa Urbach dari anggota DPR RI. Penonaktifan itu dilakukan karena anggota Komisi IX itu dianggap telah menyinggung perasaan rakyat.
Peristiwa ini berawal ketika Nafa Urbach merespons kritikan rakyat soal tunjangan pejabat DPR RI, termasuk tunjangan rumah senilai Rp 50 juta.
Nafa Urbach menyebut tunjangan itu bukan kenaikan tapi kompensasi buat rumah jabatan yang dikembalikan ke pemerintah. Tunjangan itu menurut dia merupakan kompensasi buat mengontrak.
Dia juga sempat mengeluhkan soal macet di perjalanan. Selama ini dia selalu merasakan kemacetan dari tempat tinggalnya di Bintaro ke lokasi kerja di kawasan Senayan.
"Iya itu tadi, itu tuh bukan kenaikan, itu kompensasi untuk rumah jabatan. Ya, kan, rumah jabatan yang sekarang ini sudah tidak ada lagi. Jadi, rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya itu sudah dikembalikan ke pemerintah," katanya lewat sebuah siaran langsung di media sosial.
"Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak. Jadi anggota Dewan itu kan, nggak orang Jakarta semuanya guys. Itu kan dari seluruh pelosok Indonesia gitu. Jadi nggak semuanya punya rumah di Jakarta gitu," lanjutnya.
Kemudian Nafa menceritakan kondisi dirinya yang kerap bertarung dengan kemacetan saat perjalanan menuju kantor.
"Banyak sekali anggota Dewan yang dari luar kota, maka dari itu banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat senayan supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor. Saya saja yang tinggal di Bintaro itu macetnya luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet," sambungnya.
Simak Video "Video: Instagram Nafa Urbach Aktif Lagi!"
(astj/astj)