Angka Kesuburan di Malaysia Menurun, Ternyata Ini Alasannya

Angka Kesuburan di Malaysia Menurun, Ternyata Ini Alasannya

Khadijah Nur Azizah - detikSumut
Kamis, 14 Agu 2025 04:00 WIB
The flag of Malaysia is composed of a field of 14 alternating red and white stripes along the fly and a blue canton bearing a crescent and a 14-point star known as the Bintang Persekutuan (Federal Star). The 14 stripes, of equal width, represent the equal status in the federation of the 13 member states and the federal territories, while the 14 points of the star represent the unity between these entities. The crescent represents Islam, the countrys state religion; the blue canton symbolises the unity of the Malaysian people; the yellow of the star and crescent is the royal colour of the Malay rulers.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nalidsa Sukprasert
Jakarta -

Terjadi penurunan tajam terkait angka kesuburan di Malaysia. Penurunan ini tekanan finansial dan prioritas karier, yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan.

Dikutip detikHealth, angka Kesuburan Total atau total fertility rate (TFR) Malaysia kini berada di angka 1,7 anak per perempuan pada tahun 2023. Jumlah tersebut turun dari 4,0 pada tahun 1980.

Hal ini menandakan pergeseran demografi menuju populasi yang menua, menurut Lembaga Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (LPPKN).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi dan dunia kerja juga mempengaruhi keputusan perencanaan berkeluarga," kata Direktur Jenderal LPPKN, Datuk Abdul Shukur Abdullah dikutip dari Bernama, Rabu (13/8/2025).

ADVERTISEMENT

Di samping itu, menurutnya keinginan untuk memiliki keluarga kecil juga dipicu tekanan finansial dan prioritas karier, yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan.

Ada juga masalah kesehatan produksi berperan sebagai penyebab semakin sedikit warga Malaysia yang memiliki anak.

Untuk mengatasi penurunan tersebut, Abdul Shukur mengatakan pemerintah telah menerapkan inisiatif Bantuan Perawatan Fertilitas dan Advokasi Infertilitas (Buai), yang mencakup bantuan seperti inseminasi intrauterin, untuk meningkatkan angka kelahiran dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah fertilitas.

Badan Pusat Statistik Malaysia mencatat jumlah kelahiran anak turun ke level terendah. Dalam laporan kependudukan triwulan yang dirilis 14 Mei 2025, Malaysia mencatat jumlah kelahiran turun 11,5 persen menjadi 93.500 kelahiran dibandingkan 105.613 kelahiran pada triwulan pertama 2024.

"Jumlah kelahiran hidup turun 11,5 persen menjadi 93.500, terendah yang pernah tercatat," demikian pernyataan Departemen Statistik Demografi Malaysia Triwulan Pertama 2025.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads