Waspada COVID Stratus, Ini Gejala dan Pencegahannya

Waspada COVID Stratus, Ini Gejala dan Pencegahannya

Suci Risanti Rahmadiana - detikSumut
Selasa, 12 Agu 2025 07:00 WIB
Microscopic real 3D model of the corona virus COVID-19. The image is a scientific interpretation of the virus with all relevant details : Spike Glycoproteins, Hemagglutinin-esterase, E- and M-Proteins and Envelope.
Foto: Getty Images/Grafissimo
Jakarta -

Varian COVID-19 Stratus atau yang dikenal dengan XFG, kini menjadi varian yang menyebar luas di dunia, termasuk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa pada Mei 2025, XFG telah menyumbang sekitar 75% kasus COVID di Indonesia, dan pada Juni 2025 angkanya meningkat menjadi 100%. Pemantauan ini dilakukan melalui jaringan 39 puskesmas, 35 rumah sakit, dan 14 balai karantina kesehatan.

Meski menjadi varian dominan, Kemenkes menegaskan XFG tergolong berisiko rendah. Masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan, terutama bagi kelompok rentan, tanpa perlu panik.

"XFG menjadi variant nomor 1 dalam hal Spread di mana per 13 Juni sudah terdeteksi di 130 negara, paling banyak dari Eropa dan Asia per Juni 2025," demikian laporan Kemenkes dilansir detikHealth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada Bulan Juni Varian dominan di Indonesia adalah XFG (75 persen pada Mei, dan 100 persen pada Juni), dan XEN (25 persen pada Mei)," lanjut Kemenkes.

ADVERTISEMENT

XFG merupakan hasil rekombinasi dari garis keturunan LF.7 dan LP.8.1.2, pertama kali ditemukan pada 27 Januari 2025. WHO memasukkannya ke kategori variant under monitoring (VUM) karena peningkatan proporsinya secara global. Stratus memiliki dua strain, XFG dan XFG.3, namun hanya XFG yang masuk daftar VUM.

Menurut seorang ahli virologi dari Universitas Warwick, Professor Lawrence Young, kedua strain Stratus, yaitu XFG dan XFG.3, disebut menyebar dengan cepat.

Gejala Umum dan Khas

Secara umum, gejala XFG mirip varian COVID lainnya, seperti demam, batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, hilang penciuman, hidung tersumbat, nyeri otot, sesak napas, sakit kepala, serta mual atau muntah. Namun, laporan menunjukkan gejala khas berupa suara serak atau parau, yang bisa menjadi pembeda dari varian lain.

"Gejala Stratus adalah suara parau, atau bahasa Inggrisnya hoarseness, scratchy, raspy voice," tutur Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama beberapa waktu lalu.

Langkah Pencegahan

Kemenkes merekomendasikan beberapa langkah pencegahan:

  • Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
  • Menerapkan etika batuk/bersin
  • Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
  • Memakai masker di kerumunan atau saat sakit
  • Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala pernapasan dan memiliki riwayat kontak risiko
  • Bagi pelaku perjalanan, melapor kepada petugas bila jatuh sakit di perjalanan
Artikel ini telah terbit di detikHealth dengan judul: Gejala COVID Varian Stratus dan Cara Pencegahannya




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads