Sumut in History

Tewaskan Gubernur Sumut, Ini Fakta Jatuhnya 2 Pesawat di Medan

Kartika Sari - detikSumut
Sabtu, 09 Agu 2025 19:59 WIB
Foto: Ilustrasi pesawat jatuh (dok detikcom)
Medan -

Sumut punya peristiwa kelam dalam dunia penerbangan. Dua pesawat sempat jatuh di Medan, salah satunya menewaskan Gubernur Sumut.

detikers mungkin tidak asing dengan tragedi jatuhnya pesawat Mandala Airlines pada tahun 2005 silam. Pesawat dengan no penerbangan RI-091 jatuh pada 5 September 2005 di Jalan Jamin Ginting Medan pada pagi hari.

Kejadian pesawat jatuh juga terjadi pada Pesawat Hercules C-130 TNI AU juga pernah jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan pada tahun 2015.

Berikut fakta peristiwa jatuhnya dua Pesawat di Medan, di antaranya:

1. Tewaskan Gubernur Sumut

Pesawat tersebut menewaskan Gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin yang direncanakan akan terbang ke Jakarta menaiki Mandala Airlines RI-091 untuk menghadiri rapat para Gubernur dengan Presiden.

Sejarahwan Sumut Budi Agustono menuturkan bahwa jatuhnya Pesawat Mandala Air membuat Sumut kehilangan sosok pemimpin Gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin 1998-2005 dan Gubernur Sumut periode 1988-1998 Raja Inal Siregar.

"Ketiganya ini sangat populer di Sumut. Seperti Raja Inal yang pernah menjadi gubernur yang populer dan juga menjadi sosok dihormati. kemudian ada Rizal Nurdin yang sangat dekat dengan rakyat pada waktu itu. Kemudian ada Abdul Halim yang anggota DPD dengan suara terbanyak. Mereka bertiga ini terbang ke Jakarta dengan Mandala Air, tidak lama setelah itu terjadi kecelakaan," tutur Budi.

"Itu menjadi peristiwa politik juga karena tiga elit lokal saat itu tewas bersamaan dan Sumut kehilangan tokoh terbaiknya pada saat mereka memimpin dan menjalankan tugas mereka pada era tersebut," sambungnya.

Lanjutnya, Budi menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan Tengku Rizal Nurdin dan Raja Inal Siregar memiliki ciri khas masing-masing. Tak heran, tewasnya kedua gubernur ini secara mendadak dan bersamaan turut memberikan duka kepada masyarakat Sumut.

"Pada saat Rizal Nurdin meninggal berdampak dengan pemerintahan di Sumut karena gaya Rizal Nurdin ini halus, santun, dan dekat dengan masyarakat. Tiadanya Rizal Nurdin ini kan tidak bisa ditiru oleh yang lain. Setiap gubernur punya gaya kepemimpinan tersendiri. Kalau Raja Inal sudah purnabakti, tapi dengan tiadanya Raja Inal Siregal, publik kembali diingatkan konsep Marsipature Hutanabe itu dan juga gaya kepemimpinan khas dan berbeda dengan Rizal Nurdin," jelasnya.

"Masyarakat kehilangan tokoh terbaik Sumut, memang mereka ini gubernur yang dekat sekali dengan rakyat. Ini menjadi duka di Sumut dan Nasional pada saat itu," lanjutnya.



Simak Video "Video: Kisah Pilu Pria Kehilangan Putrinya di Kecelakaan Pesawat Bangladesh"


(afb/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork