Sebuah kapal tenggelam di lepas pantai perairan Yaman. Kejadian tersebut menyebabkan 27 migran dan lebih dari 100 penumpang lainnya di dalam kapal meninggal dunia.
"Pada tahap ini, kematian 27 orang telah dikonfirmasi, jenazah mereka telah ditemukan," kata seorang sumber keamanan dilansir detikNews dari AFP, Senin (4/8/2025).
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (3/8) waktu setempat. Kapal itu sedang menuju pantai di Provinsi Abyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktorat Keamanan Provinsi Abyan mengatakan bahwa pasukan keamanan saat ini sedang melakukan operasi besar-besaran untuk mengevakuasi sejumlah besar jenazah migran Ethiopia (Oromos) yang tenggelam di lepas pantai Abyan saat mencoba memasuki wilayah Yaman secara ilegal".
"Banyak jenazah telah ditemukan di berbagai pantai, menunjukkan bahwa sejumlah korban masih hilang di laut," tambahnya.
Meskipun perang sudah melanda Yaman sejak 2014, migrasi ilegal melalui negara miskin itu terus berlanjut, khususnya dari Ethiopia, yang juga telah dilanda konflik etnis.
Para migran menyeberangi Selat Bab al-Mandab, yang memisahkan Djibouti dari Yaman dan merupakan rute utama perdagangan internasional menuju dan dari Terusan Suez, serta untuk migrasi dan perdagangan manusia.
Monarki-monarki Teluk yang kaya, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menampung sejumlah besar pekerja asing dari Asia Selatan dan Afrika.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, puluhan ribu migran terdampar di Yaman dan mengalami penganiayaan dan eksploitasi selama perjalanan mereka.
(dhm/dhm)