Kamar mandi yang kerap terendam air dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serta merusak struktur bangunan rumah. Air yang tidak surut dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk, memicu pertumbuhan lumut, dan membuat lantai menjadi licin yang berisiko berbahaya.
Permasalahan ini ternyata lazim terjadi di banyak rumah, terutama yang sudah lama berdiri atau memiliki sistem drainase yang kurang efisien. Lalu, apa saja faktor-faktor penyebab kamar mandi terendam air? Dilansir dari detikProperti, berikut beberapa penyebab umum yang perlu diperhatikan.
Penyebab Kamar Mandi Tergenang Air
1. Saluran Pembuangan Tersumbat
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab paling umum yaitu saluran pembuangan yang tersumbat. Biasanya, sumbatan tersebut disebabkan oleh rambut rontok, sabun, sampah kecil, atau endapan kotoran lainnya. Jika saluran sudah terhambat, air pun sulit untuk mengalir dan akhirnya menggenang.
Menurut laman The Spruce, penyumbatan ringan dapat diatasi dengan larutan baking soda dan cuka, atau memakai alat seperti plumbing snake. Namun, untuk sumbatan parah, sebaiknya panggil jasa sedot WC atau tukang ledeng profesional.
2. Floor Drain Kecil atau Tertutup
Ukuran lubang pembuangan yang terlalu kecil juga dapat menyebabkan air tertahan. Apalagi jika floor drain sering tertutup kotoran atau penutupnya tak punya lubang yang cukup besar. Cek apakah tutup lubang pembuangan perlu diganti dengan model yang lebih baik.
Sumber dari Bob Vila, pakar renovasi rumah asal AS, menyarankan menggunakan penutup floor drain berbahan stainless steel dengan lubang lebar agar aliran air tidak terhambat.
3. Kemiringan Lantai Tidak Sesuai
Kemiringan lantai kamar mandi sangat penting untuk membantu aliran air menuju lubang pembuangan. Jika kemiringannya kurang atau bahkan rata, air bakal menggenang dan tak mengalir dengan baik.
Melansir laman Houzz, idealnya kemiringan lantai kamar mandi adalah sekitar 1-2% atau setara 1-2 cm setiap 1 meter ke arah floor drain. Jika kemiringannya tidak sesuai, perlu dilakukan renovasi ringan dengan cara mengupas dan meratakan ulang lantai.
4. Penumpukan Sabun dan Sisa Sampo
Sisa-sisa sabun, sampo, dan produk mandi lainnya dapat mengendap di saluran air dan menciptakan lapisan licin yang memperlambat aliran. Jika dibiarkan terus-menerus, endapan tersebut bisa mengeras dan memperparah sumbatan.
Solusinya, bersihkan secara berkala saluran pembuangan dengan air panas dan cairan pembersih khusus yang aman untuk pipa.
5. Kerusakan Pipa atau Sambungan
Pipa yang bocor atau sambungan yang tidak rapat bisa menyebabkan air kembali keluar dan tergenang di permukaan lantai kamar mandi. Selain itu, air juga bisa merembes ke dinding atau bagian rumah lainnya.
Jika ditemukan tanda-tanda kerusakan seperti rembesan di dinding, bau tak sedap, atau lantai yang selalu basah, segera lakukan pemeriksaan pipa.
6. Volume Air yang Berlebihan
Terkadang, volume air dari shower atau keran terlalu deras sehingga melebihi kapasitas saluran pembuangan. Hal tersebut bisa menyebabkan air menggenang sesaat, terutama jika floor drain tidak cukup besar atau dalam kondisi kurang bersih.
HomeAdvisor, platform jasa rumah tangga asal Amerika Serikat, menyarankan untuk menyesuaikan tekanan air, terutama jika memakai shower dengan tekanan tinggi.
Agar kamar mandi tetap kering dan nyaman, bersihkan saluran pembuangan minimal seminggu sekali, cek kemiringan lantai secara berkala, dan hindari membuang kotoran ke lubang drainase.
Jika masalah tetap berlanjut, tak ada salahnya berkonsultasi dengan tukang bangunan atau jasa profesional untuk mengecek kondisi kamar mandi secara menyeluruh.
(dhm/dhm)